Jelang Hari Kartini, Ini Harapan Menkes Nila terhadap Peran Perempuan Indonesia

Jelang Hari Kartini 2018, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, berharap peran perempuan meningkat dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Apr 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 18:30 WIB
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Jelang Hari Kartini 2018, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek berharap peran perempuan meningkat dalam mengentaskan masalah kesehatan. Kehadiran perempuan dalam meningkatkan kesehatan diri, orang-orang di sekitarnya, serta lingkungan merupakan wujud nyata pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

“Saya berharap dengan semangat Kartini tahun ini, mampu meningkatkan peran dan kontribusi kaum perempuan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang dihadapi,” ucap Nila saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kartini 2018 di halaman Kemenkes, Jakarta.

Perempuan Indonesia saat ini masih bergelut dengan berbagai permasalahan kesehatan. Salah satunya yakni masih tingginya angka kematian ibu.

Berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015, angka kematian ibu ada 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini menurun dari tahun 2010 yang mencapai 346 per 100 ribu kelahiran hidup.

Penurunan tersebut telah mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019 yang menetapkan 306 per 100 ribu kelahiran hidup. Data secara absolut juga menunjukkan penurunan jumlah kematian ibu, pada tahun 2013 sebanyak 5 ribu menjadi 4.100 pada 2017.

“Walaupun menurun, menurut saya, jumlah kematian ibu, masih sangat banyak. Kita perlu lebih intensif lagi mengatasi faktor-faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya kematian ibu,” kata Nila seperti mengutip rilis laman Sehat Negeriku dari Kementerian Kesehatan. 

 

Aneka masalah kesehatan perempuan

Ilustrasi sel darah merah
Ilustrasi sel darah merah (iStock)

Selain permasalahan tersebut, berdasarkan data Riskesdas 2013, kasus anemia pada perempuan masih tinggi yakni 23 persen dan anemia pada ibu hamil 37 persen.

Ada juga masalah Kurang Energi Kronik (KEK) pada wanita usia subur 20,8 persen, KEK pada Ibu Hamil 24 persen.

Belum lagi dengan meningkatnya kasus kanker, HIV, dan kekerasan terhadap wanita.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya