Liputan6.com, Jakarta Ada orangtua yang khawatir melihat kebiasaan anak mereka yang lebih suka telanjang kaki saat di luar rumah, ketimbang memakai sepatu.Â
Mereka takut, anak-anak jadi terluka karena terinjak bebatuan tajam atau mungkin pecahan kaca.
Ada juga orangtua yang membiarkan anak-anaknya bebas bertelanjang kaki ke mana pun. Dengan alasan bertelanjang kaki akan sangat baik untuk merangsang saraf kaki dan respons sensorinya yang berhubungan langsung dengan perkembangan otak serta saraf.
Advertisement
Baca Juga
Memang, berjalan atau berlarian dengan telanjang kaki bisa membantu balita meningkatkan level keseimbangan dan kemampuan motorik kasarnya. Namun, jika membiarkan anak bertelanjang kaki, pastikan dulu areanya cukup aman. Misalnya di area bermain, halaman rumah atau ketika si kecil sudah tahu bahaya.
Tak ada yang salah jika Anda membiarkan anak bertelanjang kaki atau memakaikannya sepatu. Hal terpenting adalah mengenali kondisi dan efek yang mungkin terjadi. Perhatikan hal-hal berikut sebelum memutuskannya
Â
Telanjang Kaki atau Pakai Sepatu?
1. Saat berada di sekitar kolam renang, rumput basah, atau ruang ganti, pakaikan si kecil alas kaki. Jika dibiarkan berkeliaran tanpa alas kaki di lingkungan basah atau lembap, maka akan menimbulkan pertumbuhan jamur, virus, dan bakteri.
2. Perhatikan apakah lingkungan yang Anda datangi terdapat benda-benda tajam, karena menginjak benda tajam bisa menyebabkan tetanus. Jika menginjak atau terkena besi berkarat, langsung temui dokter.
3. Pakaikan tabir surya pada kaki, karena dapat melindungi dari sinar matahari.
4. Saat cuaca sedang terik, jangan biarkan Anak anda berkeliaran bertelanjang kaki di jalan beraspal karena kakinya akan terbakar.
5. Terakhir, pastikan tidak membiarkan anak bertelanjang kaki saat di situasi berbahaya, misalnya saat memotong rumput atau dekat dengan api unggun.
Sumber: Very Well Family
Laporan: Dina Nazhifah / Dream.co.id
Advertisement