Anak Berbuat Salah, Begini Seharusnya Respons Orangtua

Haruskah orangtua marah-marah berlebihan saat anak berbuat salah?

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 07:30 WIB
Ilustrasi Anak Nakal (iStockphoto)
Bagaimana orangtua harus merespons saat anak berbuat salah? (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Reaksi orangtua seringkali berlebihan saat mengetahui anak melakukan kesalahan. Bahkan tak jarang, orangtua kurang bisa menerima kondisi, ketika anak gagal meraih sesuatu yang sangat diharapkan selama ini.

Mungkin akan sangat bergantung pada situasi dan emosi yang sedang dialami. Ada yang langsung memarahi, memberi peringatan atau hukuman, meminta anak 'membereskan' kesalahan atau bisa juga menghiburnya.

"Kita mungkin tidak menyadari, tetapi reaksi kita terhadap kegagalan anak-anak dapat memiliki efek jangka panjang pada mereka. Yaitu bagaimana mereka memproses kegagalan atau kemunduran lalu bereaksi atas hal tersebut. Bisa membuatnya jadi lebih tangguh dan percaya diri atau malah sebaliknya," ujar Katherine Lee, seorang terapis anak.

Reaksi orangtua terhadap kegagalan anak bahkan dapat menentukan pandangan seorang anak tentang kecerdasan. Hal ini menurut sebuah penelitian yang dipublikasi pada 2016.

Para peneliti di Stanford University, AS, menemukan bahwa cara orangtua melihat kesalahan anak baik sebagai hal positif atau hal buruk akan sangat membentuk konsep pada anak terkait kecerdasan. Efek jangka panjangnya, ini akan mempengaruhi masa depan mereka.

"Kepercayaan anak-anak tentang kecerdasan memiliki dampak besar pada seberapa baik mereka melakukannya," kata Kyla Haimovitz, PhD, penulis utama studi tersebut dan psikolog dari Departemen Psikologi di Universitas Stanford.

 

Jawaban Orangtua Kala Anak Salah

Kyla dan timnya melibatkan 73 pasangan orangtua-anak untuk penelitian ini. Para orangtua dan anak diminta menjawab serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan kegagalan dan kecerdasan. Anak-anak tersebut berusia 10 sampai 12 tahun.

Ada hubungan antara sikap orangtua terhadap kecerdasan dan kepercayaan anak-anak tentang kecerdasan.

"Orangtua yang berfokus pada hal yang bisa dipelajari anak dari nilai ujian yang buruk, dapat memberi sebuah bahwa kecerdasan adalah hal yang bisa diusahakan, bahwa mereka dapat meningkatkan nilai mereka melalui belajar," ungkap Haimovitz dikutip dari VeryWeel.

Penulis : Mutia/Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya