Puasa Bisa Stabilkan Kesehatan Mata

Meski tidak secara langsung, puasa disebutkan berdampak terhadap kelainan mata.

oleh Arie Nugraha diperbarui 24 Mei 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi Mata
Menurut Iwan Sovani, dengan berpuasa, beberapa kelainan mata yang dipengaruhi oleh fakor psikis atau pikiran seperti kelainan mata karena hipertensi, gula, dan sumbatan pembuluh darah retina kondisinya relatif membaik. (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Lebih dari sepekan puasa di Bulan Ramadan telah dijalani umat Islam. Seperti yang sudah diketahui oleh semua orang, puasa yang dimaksudkan selama Bulan Ramadan adalah selain tidak makan dan minum saat terbitnya matahari sampai menjelang matahari terbenam, juga menahan hawa nafsu.

Menahan hawa nafsu ini faktornya beragam. Mulai tidak mudah terpancing emosi, tidak mudah marah sampai memberikan maaf terhadap orang yang mencela kita. Hal ini dianggap baik bagi kesehatan jiwa atau psikis seseorang. Meski tidak secara langsung, tapi puasa disebutkan berdampak positif terhadap kesehatan mata.

"Karena tubuh yang sehat karena berpuasa, akan sebabkan beberapa kelainan mata yang berhubungan dengan keadaan kesehatan tubuh akan menjadi stabil atau lebih baik," kata Ketua Komite Medis Rumah Sakit Mata Cicendo Iwan Sovani kepada Health-Liputan6.com, Bandung, Kamis, 24 Mei 2018.

Menurut Iwan Sovani, dengan berpuasa, beberapa kelainan mata yang dipengaruhi oleh fakor psikis atau pikiran seperti kelainan mata karena hipertensi, gula, dan sumbatan pembuluh darah retina kondisinya relatif membaik. Hal itu kata Iwan, diakibatkan faktor berpuasa juga turut menyebabkan ketenangan pikiran.

Iwan menjelaskan, kelainan mata yang dipengaruhi olehfakor psikis atau pikiran, menyebabkan pembengkakan di daerah makula retina (CSCR : Central Serous Chorioretinopathy). Kemudian Iwan menjelaskan, kelainan mata terjadi karena proses-proses autoimmune disease.

"CSCR artinya pembengkakan didaerah sentral makula retina mata pada daerah lapisan retina Choroid dan Retina. Karena adanya kebocoran dan penimbunan cairan," ujar Iwan.

Iwan mengakui kelainan mata akibat faktor psikis tersebut belum dapat diungkap secara jelas penyebab pastinya. Namun hampir semua penderita kelainan mata akibat faktor psikis yang pernah ditemui lanjut Iwan, sering kali mengalami masalah psikis atau pikiran. Kondisi kelainan matanya akan terjadi perbaikan seiring dengan masalah psikis atau pikirannya membaik atau sudah teratasi. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


Belum diketahui penyebab pastinya

20151011-Ilustrasi Kesehatan Mata
Ilustrasi Merawat dan Menjaga Kesehatan Mata (iStockphoto)

Pemicu kelainan mata itu hampir mirip dengan penyakit mag. Penyakit mag kambuh akibat produksi cairan lambung yang berlebihan karena pikiran. Sama halnya jika sedang berpikir atau terpapar kejadian sedih akan keluar air mata.

"Kalau masalah psikis atau pikiran jenis sama saja. Bisa masalah pribadi, keluarga, kerja, ambisi, tekanan kerja atau lingkungan dan lainnya," jelas Iwan.

Namun sayangnya kata Iwan kelainan mata akibat faktor psikis atau pikiran tersebut belum dapat diungkat secara jelas penyebab pastinya. Tetapi Iwan berpesan bahwa dalam menjalani ibadah puasa harus dibarengi hati yang iklas dan tulus. Karena pada dasarnya setiap pekerjaan atau tindakan, harus dadasari dengan niat yang baik. Hampir semua kondisi sakit itu dipicu oleh 80 persen karena pikiran dan 20 persen karena makanan tidak baik. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya