Dosa di Bulan Ramadhan, Apakah Sholat Taubat Saja Sudah Cukup? Ini Jawaban Buya Yahya

Sebelum Ramadhan berakhir, sebaiknya segera bertaubat atas perbuatan maksiat yang telah dilakukan saat bulan suci. Jika ingin permohonan ampunnya diampuni, apakah cukup dengan melakukan sholat taubat saja?

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 27 Mar 2025, 08:04 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2025, 08:04 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, salah satu amalan utama di bulan Sya'ban adalah berpuasa. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh berkah, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi maksiat. Namun, kenyataannya masih ada yang terjerumus dalam perbuatan dosa, baik kecil maupun besar.

Sebelum Ramadhan berakhir, alangkah baiknya segera bertaubat atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Namun, apakah cukup hanya dengan melaksanakan sholat taubat agar permohonan ampun diterima?

KH Yahya Zainul Ma’arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menjelaskan bahwa Allah adalah Maha Pengampun. Dosa-dosa besar seperti zina, judi, atau mabuk tidak perlu membuat seseorang berputus asa dari rahmat-Nya. Sebanyak apa pun dosa yang dilakukan, Allah tetap mampu mengampuni hamba-Nya, asalkan taubat dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Buya Yahya menjelaskan, yang dimaksud benar-benar taubat adalah timbul rasa penyesalan atas perbuatan maksiat tersebut, sehingga tidak akan mengulanginya lagi.

“Kalau dia serius bertaubat menuju kepada Allah, orang bertaubat dari dosa seperti yang tidak berdosa. Catatannya adalah serius dalam bertaubat, menyesal dulu,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.

“Jadi penyesalan harus dihadirkan dalam hatinya kemudian dirasakan oleh anggota tubuhnya. Sehingga betul-betul (taubat) dia. Kalau ingin melakukan kejahatan tersebut menjadi ketakutan dia,” imbuh Buya Yahya. Simak informasi lebih lengkap yang dirangkum pada Kamis (27/3/2025).

Promosi 1

Penjelasan Menurut Buya Yahya

Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Buya Yahya mengatakan, orang yang pernah berbuat maksiat jangan pernah menceritakan apa yang telah dilakukannya kepada manusia, sekalipun itu kepada keluarga atau pasangan. Cukup mengadu kepada Allah saja dan memohon ampun kepada-Nya dengan menyesali perbuatannya.

“Setelah Anda menyesal dan Anda menjaga agar tidak bercerita kepada siapapun dari bangsa manusia, kerjaan Anda hanya mengadu kepada Allah. Maka ketahuilah Allah Maha Pengampun,” katanya.

“Kalau Allah sudah mengampuni gak akan tampak dosa itu. Tidak (ada dosa) di alam barzah, tidak (ada dosa) di Padang Mahsyar, tidak (ada dosa) di akhirat nantinya. Karena sudah diampuni, dihapus oleh Allah,” tambah Buya Yahya.

Buya Yahya mengajak orang-orang yang pernah berbuat dosa agar segera bertaubat kepada Allah. Jangan ragu, sebesar apapun dosanya akan Allah ampuni selama dia serius bertaubat kepada-Nya.

“Bahkan kalau orang berdosa kemudian taubat dengan serius, maka masuk orang yang istimewa. Allah mencintai orang yang bertaubat,” tutur Buya Yahya.

Tata Cara, Niat, dan Doa Sholat Taubat

ilustrasi sholat
ilustrasi sholat (freepik.com)... Selengkapnya

Sebagai panduan, berikut tata cara dan niat sholat taubat. Secara umum, tata cara sholat taubat tidak berbeda jauh dengan sholat lain. Sholat taubat diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat taubat yang dilakukan sebanyak dua rakaat.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى 

Ushall sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aala. 

Artinya: "Aku berniat melakukan sholat sunah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala” 

Setelah niat, dilanjutkan dengan gerakan-gerakan sholat pada umumnya. Seperti takbiratul ihram, membaca doa iftitah pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah, membaca surah dalam Al-Qur’an hingga salam pada rakaat kedua.

Doa Setelah Sholat Taubat

Setelah melakukan sholat taubat, dianjurkan untuk berdoa. Kita bisa membaca doa berikut.

 اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ 

Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana 'abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatha'tu, audzubka min syarrima shana'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta. 

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.” 

Bacaan Zikir Setelah Doa Sholat Taubat

Berikut ini bacaan zikir yang bisa kamu baca setelah sholat taubat

تَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْه

Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih.

Artinya: 

"Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya."

Selanjutnya, bacakan doa setelah sholat taubat setelah doa zikir di atas.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدِ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا.

Astaghfirullaahal azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran.

Artinya: 

"Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat (kembali) kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezhaliman, yang tiada lagi mempunyai untuk dirinya sendiri madharat ataupun manfaat, mati, hidup ataupun kebangkitan dari kematian nanti."

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ

Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana'abduka wa ana'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu. abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: 

"Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya