Menebak Cara Bertahan Hidup Tim Sepak Bola Thailand yang Terjebak di Gua

Karena belum diketahui bagaimana cara mereka bisa bertahan hidup selama seminggu, para ilmuwan menerka-nerka apa yang dilakukan 12 remaja dan seorang pelatih muda tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Jul 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 17:30 WIB
9 Hari Hilang di Gua, 12 Remaja Thailand Ditemukan Kurus Kering
Anak-anak dan pelatih tim sepak bola remaja Thailand saat diselamatkan di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). Petugas penyelamat menemukan 12 anak laki-laki dan seorang pelatih dalam kondisi hidup. (Navy Seal Thailand via AP)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah 12 anak laki-laki beserta pelatih sepak bola mereka yang hilang di dalam sebuah gua di Thailand, ditemukan selamat. Mereka berhasil bertahan hidup di dalam gua tersebut selama lebih dari seminggu.

Sayangnya, belum ada cerita bagaimana mereka bertahan hidup di dalam gua Tham Luang Nang Non, Thailand. Namun, beberapa ahli penyelamat memiliki hipotesis bagaimana kondisi gua bisa membantu kelompok tersebut bertahan hidup. Adapun, mereka berusia 11 hingga 16 tahun dan pelatih yang berumur 25 tahun.

Dilansir dari Boston Globe pada Rabu (4/7/2018) Koordinator Komisi Penyelamatan Gua Nasional Amerika Serikat, Anmar Mirza mengatakan pada Associated Press bahwa usia muda dan kondisi kesehatan mereka sangat membantu dalam situasi tersebut. Mereka harus bisa bertahan hidup empat hingga lima hari tanpa air dan satu bulan atau lebih dengan air tanpa makanan.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Suhu Gua Hangat

9 Hari Hilang di Gua, 12 Remaja Thailand Ditemukan Kurus Kering
Anak-anak dan pelatih tim sepak bola remaja Thailand saat diselamatkan di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). Sebanyak 13 orang sebelumnya terperangkap di dalam gua yang terendam banjir genangan air hujan. (Navy Seal Thailand via AP)

Tim White, Koordinator regional Tenggara NCRC mengatakan, suhu gua yang relatif hangat merupakan salah satu rahmat yang menyelamatkan kelompok itu.

Jika saja mereka berada di dalam gua di Amerika Serikat, umumnya suhu akan turun hingga di bawah 60 derajat. Mereka bisa saja terkena hipotermia yang mematikan.

"Itu mungkin sesuatu yang berhasil mendukung mereka," kata White.

Selain itu White menambahkan, fakta bahwa mereka dikelilingi oleh banjir juga mungkin membantu mereka bertahan dari dehidrasi.

Menurut news.com.au, anak-anak itu mungkin memiliki akses ke air tawar, baik yang menetes dari batu atau lewat pintu masuk. Namun, para ahli memperingatkan bahwa air yang mengalir dari peternakan terdekat bisa saja mengandung bahan kimia atau bakteri berbahaya.

"Jika mereka minum air di gua dan membuat mereka sakit, itu bisa mempercepat masalah yang dihadapi, tetapi jika mereka tidak meminumnya, itu bisa jadi masalah juga," kata Mirza.

 


Membagi Makanan

9 Hari Hilang di Gua, 12 Remaja Thailand Ditemukan Kurus Kering
Tim penyelamat Thailand berjuang menyelamatkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya yang terjebak di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). (Tham Luang Rescue Operation Center via AP)

Para ahli belum tahu apa yang mereka makan selama di dalam. Namun, White mengatakan bisa saja mereka saling membagi bagian makanan yang mereka bawa.

"Tapi itu spekulasi," tambahnya.

"Manusia yang sehat bisa pergi cukup lama tanpa makan dan bertahan hidup, meskipun mereka pasti akan melemah," papar White.

"Kami pikir mereka sangat atletis dan kuat sehingga menguntungkan mereka."

White menambahkan, tidak adanya makhluk hidup di dalam gua tersebut mungkin membuat mereka harus makan apapun yang mereka bawa untuk seminggu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya