Masker dari Rumput Laut dan Ampas Teh Buatan Mahasiswa IPB

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terus berinovasi, kali ini masker rumput laut dan ampas teh sebagai produk kecantikan menjadi solusi untuk mengatasi jerawat

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 11:00 WIB
Masker perawatan kulit (iStock)
ilustrasi masker (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terus berinovasi, kali ini masker rumput laut dan ampas teh sebagai produk kecantikan menjadi solusi untuk mengatasi jerawat, dikembangkan oleh Bintang Efrata Aprilia, Andika Fransiskayan, dan Mutiara Rahmawati.

"Inovasi ini kami namai Masrutam, singkatan dari masker rumput laut dan ampas teh, merupakan masker herbal," kata Bintang, di Bogor, Minggu.

Masrutam terbilang inovasi yang unik, dan menari, berhasil mendapat pendanaan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang penelitian.

Bintang menjelaskan, masker herbal ini dibuat dari ekstrak rumput laut (Sargassum sp), dan ampas teh (Eucheuma cottonii), telah diteliti mampu mencegah dan menghilangkan pertumbuhan bakteri penyebab utama jerawat yakni Propionibacterium acnes.

"Kami memanfaatkan bahan alami rumput laut, dan limbah alami ampas tes sebagai produk kecantikan," katanya.

Ia mengatakan, rumput laut mengandung komponen senyawa aktif polifenol. Sifat ini menyebabkan rumput laut mampu bertindak sebagai antioksidan.

"Antioksidan, juga ditemukan pada ampas teh," katanya.

Menurutnya, kombinasi antara rumput laut dan lombah ampas teh mampu menghasilkan masker wajah yang tekstur dan pengemasannya tidak kalah cantik dengan masker wajah yang ada di pasaran.

"Kami telah menguji daya hambat Masrutam terhadap aktivitas pertumbuhan bakteri penyebab jerawat," katanya.

Selain itu, lanjutnya, senyawa bioaktif alami yang terdapat di dalam rumput laut , dan ampas teh ini mampu menjadi Masrutam sebagai solusi masker alami yang bermanfaat untuk melembutkan kulit wajah.

"Kandungan antioksidan yang ada dalam Masrutam dipercaya mampu melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari," katanya.

Penelitian mengembangkan Masrutam, ketiga mahasiswa ini mendapat bimbingan Prof Nurjana dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Bintang mengatakan, kebutuhan akan produk kecantikan saat ini menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan. Terutama untuk kulit wajah, yang merupakan bagian tubuh paling sensitif terhadap berbagai masalah kesehatan.

Berbagai masalah kulit wajah yang timbul seperti jerawat, kulit kering, kusam, sering kali menggangu penampilan sehingga membutuhkan perawatan kecantikan bagi kaum hawa.

Menurutnya, banyak produk-produk kecantikan beredar di pasaran dengan harga terjangkau hingga mahal, tetapi beberapa dari kosmetik tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri.

"Produk kecantikan menggunakan bahan alami yang potensi untuk mengatasi masalah kulit wajah menjadi pilihan utama saat ini," kata Bintang. (Antaranews/Laily Rahmawaty)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya