3 Bahaya Biarkan Karang Gigi Menumpuk

Karang gigi yang dibiarkan menumpuk akan menimbulkan masalah kesehatan pada rongga mulut.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 15:00 WIB
Gigi
Ilustrasi Foto Gigi (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Karang gigi yang dibiarkan menumpuk akan menimbulkan masalah kesehatan pada rongga mulut. Tidak hanya itu, kesehatan organ tubuh lainnya juga dapat berpengaruh dengan adanya karang gigi.

Berikut dampak yang dapat disebabkan oleh karang gigi seperti disampaikan dokter gigi Wiena Manggala Putri dari Klikdokter. 

1. Gigi goyang

Karang gigi yang menumpuk akan memicu peradangan pada gusi yang disebut gingivitis. Peradangan yang semakin parah dapat menyebabkan gusi menjadi mudah berdarah.

Gingivitis yang tidak segera ditangani akan menjadi periodontitis. Pada kondisi ini, peradangan sudah menjalar hingga ke tulang penyangga gigi dan dapat menyebabkan gigi goyang.

2. Bau mulut (halitosis)

Salah satu pencetus terjadinya bau mulut adalah penumpukan karang gigi. Hal ini terjadi karena endapan sisa-sisa makanan yang tidak tersikat saat menggosok gigi sehingga terjadi pembusukan di dalam mulut.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

3. Penyakit jantung

Ilustrasi jantung (iStock)
Jika keluarga memiliki riwayat penyakit jantung, perlu memperhatikan beberapa hal. (iStock)

Membersihkan karang gigi bukan hanya berdampak pada kesehatan gigi, tetapi dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung karena mengurangi pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peradangan.

Selain itu, Peradangan pada gusi lebih rentan terjadi pada penderita diabetes. Oleh karena itu, penderita diabetes harus rajin merawat kebersihan gigi dan mulut agar tidak memperburuk keadaan.

Untuk mencegah karang gigi, jangan lupa untuk menggosok gigi dua kali sehari dengan cara yang tepat. Pembersihan pada sela-sela gigi dapat dilakukan menggunakan dental floss. Lakukan juga pemeriksaan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

 

Penulis: drg Wiena Manggala Putri

Sumber: Klikdokter.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya