6 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menikah

Liputan6.com, Jakarta Menikah lebih dari sekadar acara yang mengikat dua insan manusia. Sehingga, hal tersebut bukan hanya soal mas kawin, mahar, tempat resepsi atau mau bulan madu di mana. 

Sesudah menikah ada banyak hal yang terjadi, dan tak semuanya bakal seindah postingan di media sosial. Ada pertengkaran, negosiasi, mengalah, pengorbanan, keuangan, masalah keluarga pasangan dan seabrek hal lainnya. Jadi, perlu pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum Anda menikah. 

Agar pernikahan kuat, pondasi mesti kokoh. Mengutip Times of India pada Selasa (23/10/2018) berikut enam pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum menikah.

1. Kehidupan percintaan di masa lalu

Pernikahan adalah tentang masa kini dan masa depan, dan mantan adalah masa lalu. Namun, etika Anda berencana untuk berbagi kehidupan dengan seseorang, ketahui juga pengalamannya cintanya di masa lalu dan apakah hal itu bisa mempengaruhi Anda.

2. Tanggung jawab setelah menikah

Baik istri dan suami memiliki tanggung jawab rumah tangga. Jika Anda dan pasangan sama-sama memiliki pekerjaan, diskusikan juga tentang peran-peran yang mungkin harus dilakukan setelah menikah.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

3. Status keuangan

Uang bisa menghancurkan suatu hubungan. Sehingga penting mengetahui juga kondisi finansial pasangan. Anda juga bisa saling merencanakan kehidupan di masa mendatang dengan hal itu.

4. Ekspektasi mertua

Ketika menikah, Anda tidak hanya berhubungan dengan satu orang, namun juga keluarganya. Karena itu, ketahui juga tentang keluarganya, baik ayah, ibu, dan saudara-saudaranya.

5. Jika berasal dari latar belakang budaya berbeda

Ketika pasangan berasal dari latar belakang yang berbeda, baik suku, agama, atau yang lainnya, ini akan menjadi lebih menantang. Karena itu, cobalah saling memahaminya jika Anda memutuskan untuk menikah.

6. Ekspektasi

Semua orang memiliki harapan dari kehidupan, serta orang-orang yang menjadi bagian dari hidup kita. Karena itu, mungkin ada kekecewaan yang timbul ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi. Salah satunya dalam sebuah pernikahan.