Tidak Olahraga Lebih Berbahaya Daripada Merokok dan Diabetes

Sebuah penelitian menemukan bahwa tidak berolahraga lebih berisiko untuk memperpendek umur daripada merokok dan diabetes

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Okt 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2018, 17:00 WIB
Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Tidak olahraga ternyata lebih berbahaya daripada merokok? (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tidak berolahraga mungkin menimbulkan risiko yang besar bagi kesehatan. Namun, hal tersebut ternyata jauh lebih berbahaya daripada merokok, diabetes, serta penyakit jantung.

Mengutip USA Today pada Jumat (25/10/2018), sebuah penelitian di Cleveland Clinic mempelajari lebih dari 122 ribu pasien yang berpartisipasi dalam pengujian treadmill antara 1991 dan 2014.

Penelitian tersebut menunjukkan kesehatan kardiorespirasi yang lebih baik memiliki kaitan dengan umur yang lebih panjang. Sementara, kebugaran aerobik ekstrem memberikan manfaat terbesar. Terutama bagi orang berusia lebih dari 70 tahun dan penderita hipertensi.

Studi ini juga mengatakan, risiko yang ditimbulkan dengan tidak olahraga sama atau lebih tinggi daripada merokok atau diabetes.

"Kebugaran aerobik adalah sesuatu yang dapat dikontrol oleh sebagian besar pasien," kata ahli jantung Dr. Wael Jaber dari Cleveland Clinic. Mereka juga menemukan, dalam berolahraga tidak ada batasan seberapa banyak latihan yang harus dilakukan.

Penelitian tersebut diterbitkan pada 19 Oktober di Journal of American Medical Association Network Open.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

1,4 miliar Penduduk Dunia Tidak Aktif

20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Tidak olahraga ternyata lebih berbahaya daripada merokok? (iStockphoto)

Sekalipun banyak penelitian yang mendukung tentang pentingnya berolahraga, namun banyak masyarakat dunia yang tidak pernah cukup untuk melakukan kegiatan fisik.

Bulan lalu, World Health Organization (WHO) menemukan bahwa 1,4 miliar penduduk dunia tidak aktif secara fisik. Ini menempatkan mereka pada risiko penyakit seperti diabetes.

Pada Mei lalu, penelitian dari Institute for Exercise and Environmental Medicine di Texas Health Presbyterian Hospital dan University of Texas Southwestern Medical Center, AS menemukan, olahraga dua sampai tiga hari seminggu dapat meminimalkan kekakuan pada arteri berukuran sedang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya