Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang beranggapan, mereka dapat membakar lebih banyak kalori atau lemak saat olahraga setelah sarapan. Namun, sebagian orang lain mungkin merasa tidak nyaman jika harus olahraga sebelum makan.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan penelitian American College of Sports Medicine, orang yang olahraga dalam keadaan berpuasa menghasilkan kinerja yang lebih rendah. Anda tidak dapat berolahraga seintens biasanya.
Jika belum sarapan, energi jadi lebih sedikit, bahkan bisa pusing jika kadar glukosa darah turun. Anda mungkin juga cenderung makan berlebihan setelah berolahraga, dilansir dari Livestrong.
Lantas sarapan sebaiknya sebelum atau sesudah olahraga? Pakar gizi sekaligus Sekretaris Indonesia Nutritional Association (INA), Saptawati Bardosono menjawabnya.
"Sebenarnya, belum ada penelitian secara jelas soal itu. Saya pikir, itu sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Kalau tidak sempat sarapan sesudah olahraga ya sebelum olahraga," ungkap Tati, sapaan akrabnya saat acara simposium "The Role of Nutrition in The Prevention and Treatment of Obesity" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Tergantung kesempatan
Tati menambahkan, dirinya juga sarapan sesuai dengan kesempatan yang ada.
"Saya biasanya kalau pagi tidak sempat sarapan, olahraga dulu malah. Baru sarapannya sesudah olahraga. Tidak mesti harus sebelum atau sesudah olahraga. Tergantung kitanya juga," ungkap Tati.
Di sisi lain, sistem pencernaan setiap orang berbeda. Untuk menemukan, apakah Anda perlu sarapan sebelum atau sesudah olahraga dapat bereksperimen.
Eksperimenlah dengan kedua waktu tersebut untuk menghindari ketidaknyamanan masalah pencernaan.
Advertisement