Ini Dia Penyebab Sebenarnya Penyakit Diabetes 

Tubuh manusia merupakan sistem yang kompleks dengan 500 triliun sel yang saling terhubung dan bekerja sama. Dari sel kulit hingga sel organ dalam, semuanya membentuk satu kesatuan yang menentukan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Nov 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2024, 13:00 WIB
Diabetes
Ilustrasi diabetes. (Pexels.com/Artem Podrez)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemahaman umum tentang diabetes yang selama ini dikaitkan dengan konsumsi gula berlebih ternyata perlu ditinjau ulang. Mengutip dari Tiktok milik dr. Cahyono (19/11), menegaskan bahwa diabetes sebenarnya berakar pada kerusakan sel pankreas dan gangguan hormon insulin.

Tubuh manusia merupakan sistem yang kompleks dengan 500 triliun sel yang saling terhubung dan bekerja sama. Dari sel kulit hingga sel organ dalam, semuanya membentuk satu kesatuan yang menentukan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Mengutip dari jurnal Penelitian Perawat Profesional (2021), menyatakan bahwa penyakit diabetes terjadi karena kerusakan sel beta pankreas (reaksi autoimun). Sel beta pankreas merupakan satu-satunya sel tubuh yang menghasilkan insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam tubuh.

Kesehatan sel menjadi kunci utama dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk diabetes. Ketika sel-sel mengalami kerusakan, berbagai gangguan kesehatan mulai muncul sebagai dampaknya.

Radikal bebas muncul sebagai ancaman utama bagi kesehatan sel, yang terbentuk akibat proses oksidasi berlebihan dalam tubuh. Proses oksidasi ini terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari.

Mengutip dari Jurnal IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat (2019), alam telah menyediakan solusi untuk melawan radikal bebas melalui antioksidan. Berbagai jenis buah-buahan seperti apel, anggur, jeruk, durian, pepaya, dan sukun menjadi sumber antioksidan alami yang mudah didapat.

Sayur-sayuran juga menawarkan kandungan antioksidan yang tinggi, terutama pada brokoli, daun bidara, kembang kol, wortel, dan tomat. Kombinasi berbagai sayuran dalam menu harian dapat memperkuat pertahanan sel tubuh.

Kelompok kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang tanah, kenari, petai, kedelai, dan almond memberikan kontribusi penting dalam menjaga kesehatan sel. Makanan-makanan ini juga mengandung protein dan nutrisi penting lainnya yang mendukung fungsi sel.

Biji-bijian seperti wijen, biji bunga matahari, beras ketan hitam, dan gandum utuh melengkapi arsenal pertahanan tubuh melawan radikal bebas. Tanaman herbal seperti sarang semut juga telah dikenal sebagai sumber antioksidan tradisional yang potensial.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya