Orang Tinggi Lebih Rentan Kena Kanker?

Sebuah penelitian menemukan, ada kaitan antara tinggi badan dengan risiko seseorang terkena kanker

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Orang tinggi lebih rentan kena kanker (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Banyak faktor risiko yang bisa membuat seseorang lebih rentan terkena kanker. Namun, bagaimana jika hal tersebut adalah postur tubuh Anda? Ini jelas tidak bisa dihindari.

Sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Proceedings of the Royal Society B mencoba mencari tahu tentang hal tersebut. Mereka meneliti apakah ada perbedaan sel di orang-orang yang memiliki tubuh tinggi dan terkait dengan meningkatnya risiko kanker.

Mengutip New York Post pada Jumat (26/10/2018), ada kaitan antara tinggi badan seseorang dengan berkembangnya jaringan kanker jahat.

Penelitian tersebut melihat perbedaan tingkat kanker antara pria dan wanita dari berbagai tinggi badan. Disimpulkan, banyaknya sel nampaknya menjadi faktor pendorong dalam seberapa besar kemungkinan seseorang berakhir dengan kanker.

Tim peneliti membuat sejumlah temuan menarik selama masa studi tersebut. Termasuk, hubungan erat antara tinggi badan dan risiko melanoma yang mungkin terkait dengan hormon pertumbuhan yang meningkatkan pembelahan sel.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Kelemahan Penelitian

Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Orang tinggi lebih rentan kena kanker (Ilustrasi/iStockphoto)

Namun, tingkat kanker secara keseluruhan yang meningkat sekitar 10 persen per 10 centimeter, dapat dijelaskan hanya dengan peningkatan jumlah sel dalam suatu individu. Hal tersebut menjadi salah satu kelemahan penelitian ini.

Walaupun begitu, perbedaan tingkat kanker antara pria dan wanita secara khusus menunjukkan bahwa ada faktor lain yang berperan. Seperti dalam kasus seperti kanker serviks.

Yang pasti, menjadi tinggi bukan berarti Anda ditakdirkan untuk terkena kanker. Selain itu, risikonya juga terbilang relatif kecil. Namun, dokter meminta orang dari berbagai ukuran untuk mengurangi risiko individu mereka seperti menjauhkan rokok dan mengonsumsi makanan sehat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya