Kalau Dilarang, Ini Berbagai Manfaat Kesehatan dari Tertawa yang Terlewatkan

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu belakangan, warganet kembali dihebohkan akan kembalinya ungkapan "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang." Bukan tanpa alasan, kalimat yang populer karena film-film Warkop DKI itu muncul lagi setelah kontroversi yang muncul dari video yang diunggah komedian Tretan Muslim.

Istilah "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang" sendiri merujuk pada era Orde Baru yang melarang banyak hal. Sehingga, warganet takut jika tertawa juga dilarang.

Padahal, menurut psikolog klinis Rena Masri, tertawa memiliki efek positif. Baik bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

"Setahu saya kalau dari kesehatan fisik, tertawa bisa meningkatkan sistem imunitas. Itu kalau dilihat dari sisi kedokteran," ujar Rena ketika dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis (1/11/2018).

Selain itu, manfaat dari tertawa yang berdampak pada fisik antara lain relaksasi otot, menurunkan hormon stres, dan melancarkan aliran darah.

Simak juga video menarik berikut ini:

Tidak hanya itu, dari segi kesehatan mental, tertawa bisa meningkatkan suasana hati atau mood.

"Kalau lagi bete atau sedih, ketika tertawa --tapi bukan tertawa sendiri tanpa ada konten ya-- saat melihat sesuatu yang menarik dan membuat kita tertawa, itu bisa meningkatkan mood," tambah Rena.

Selain itu, dengan tertawa orang bisa lebih santai, semangat, serta termotivasi.

Rena sendiri menyarankan bagi mereka yang sering merasa stres untuk mulai bergaul dengan orang-orang yang humoris.

"Kita biasa merekomendasikan mereka untuk bergaul dengan teman humoris, sehingga bisa tertawa," ujarnya.

Maka, apabila tertawa saja dilarang, tentunya manfaat-manfaat positif tadi tidak bisa didapatkan. Bahkan, bisa menimbulkan penyakit bagi tubuh kita. Salah satunya karena kehilangan imunitas.