Tertawa tak Hanya Bikin Hati Bahagia, Segera Cek 8 Fakta Unik Ini

Jangan lupa sebarkan tawa Anda pada orang lain hari ini.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2018, 14:00 WIB
Afgan-Rossa
Penyanyi Rossa tertawa sambil memeluk Afgansyah Reza. Kedekatan Rossa dan Afgan membuat penggemar penasaran. Meski belum pernah membuat pengakuan soal status hubungannya, namun tak sedikit yang menilai keduanya sudah berpacaran. (Instagram/@afros279)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara menyebarkan semangat positif adalah dengan tertawa. Namun, tahukan Anda beberapa fakta tentang tertawa ini.

Dilansir dari Reader's Digest pada Jumat (9/2/2018), mari kita simak keunikan dan keuntungan dari sering tertawa.

1. Sebelum berbicara, manusia tertawa

Beberapa orang percaya bahwa tertawa merupakan cara manusia saling berhubungan sebelum menemukan bahasa.

Mekanisme tertawa mendarah daging di otak, hingga bayi yang berumur 17 hari terlihat bisa melakukannya. Seorang anak yang lahir buta dan tuli bahkan sudah mampu untuk tertawa.

2. Tertawa belum tentu soal humor

Robert R. Provine, profesor psikologi dan ilmu saraf di University of Maryland, Baltimore, dalam bukunya Laughing: A Scientific Investigation, menemukan bahwa dari 1200 humor, hanya 10 persen tawa yang benar-benar dihasilkan oleh sebuah lelucon. Penelitian ini dilakukan di sebuah mal.

 

Simak juga video menarik berikut :


3. Tikus dan kera juga tertawa

Tingkah Lucu Kera yang Akrab dengan Fotografer
Sekelompok kera kedinginan saat salju turun di Wulongkou Nature Reserve, Tiongkok (6/1). (AFP Photo/China Out)

Penny Paterson, presiden dari Gorilla Foundation mengatakan bahwa Koko, gorila yang terkenal karena kemampuan bahasa isyaratnya mengatakan, dia memiliki tawa untuk pengunjung yang dia sukai.

Sementara, ilmuwan Bowling Green State University, Jaak Panksepp dan mahasiswanya coba menggelitik bayi tikus. Dari situ, terlihat bahwa tikus-tikus memancarkan sebuah suara dengan frekuensi tinggi yang menurut Panksepp adalah sebuah tawa.

4. Pasangan yang tertawa bersama, hubungan akan terus langgeng

Sebuah percobaan dilakukan Robert Levinson, profesor psikologi di University of California Berkeley dengan mengundang beberapa pasangan ke laboratoriumnya. Dia minta setiap pasangan untuk mendiskusikan sesuatu yang membuat dia kesal dengan pasangannya.

Pasangan yang mampu menangani situasi konflik dengan tawa, memiliki tingkat kepuasan hubungan lebih tinggi dan bertahan lebih lama daripada yang tidak bisa tersenyum.

[Bintang] Gading dan Gisel
Saat video itu ramai tersebar, Gisel mengatakan bahwa dirinya tidak marah. Ia malah tertawa dan sudah saling mengerti antara dirinya dengan sang suami, Gading Marten. (Nurwahyunan/Bintang.com)

5. Tawa mengendalikan otak kita

Ketika melihat orang tertawa, terkadang kita tidak bisa menahan senyum. Menurut penelitian dari Sophie Scott, ahli saraf dari University College London, dia menemukan ketika otak subyek memainkan suara tawa, daerah otak yang mempersiapkan otot-otot di wajah untuk bergerak, telah diaktifkan.

6. Tertawa membakar kalori lebih banyak

Menurut penelitian di Vanderbilt University, hanya dengan 10 sampai 15 menit, tertawa bisa membakar hingga 40 kalori. Peneliti menemukan bahwa peningkatan denyut jantung dan konsumsi oksigen selama tertawa mendorong pembakaran ini.


7. Tertawa adalah obat

AC Milan, Serie A, Crotone
Gelandang AC Milan, Franck Kessie, tertawa saat gol nya dianulir wasit pada laga Serie A di Stadion San Siro, Milan, Sabtu (6/1/2018). AC Milan menang 1-0 atas Crotone. (AP/Luca Bruno)

Banyak penelitian mengenai manfaat kesehatan dari tertawa. Penelitian dari Loma Linda University menunjukkan bahwa tertawa meningkatkan ingatan orang dewasa pada usia 60-an dan 70-an. Penelitian University Maryland School of Medicine menemukan bahwa film lucu memperbaiki fungsi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

Penelitian lain menunjukkan tertawa dapat meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengatur kadar gula darah, dan memperbaiki tidur.

8. Rasa humor bersifat genetik

Sebuah penelitian dari Northwestern University menunjukkan bahwa beberapa orang lebih cepat menertawakan kartun atau film lucu daripada gen-gen tertentu.

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya