Liputan6.com, Jakarta Bursa kerja pada gelaran Youth Festival 2018 di Surabaya dibuat sangat berbeda. Acara yang berlangsung selama dua hari, pada 13 dan 14 November 2018, tidak sekadar mempertemukan para pencari kerja dan perusahaan penyedia lapangan kerja, tapi pemerintah diajak duduk bareng untuk berdiskusi, serta bertukar informasi terkait lapangan kerja dan isu terkait hal tersebut.
Baca Juga
Melalui festival yang menghadirkan 75 perusahaan ini disediakan juga informasi tentang kesiapan kaum muda memasuki dunia kerja, khusunya terkait jenis keterampilan yang mereka butuhkan. Terutama kelompok muda miskin dan rentan, agar mereka tetap percaya diri untuk mau berkembang.
Advertisement
"Melalui festival ini diharapkan akan tumbuh motivasi di dalam diri kaum muda, khususnya yang secara ekonomi kurang mampu dan rentan, untuk menggapai kehidupan di masa depan yang lebih baik," kata Chief of Party USAID-Mitra Kunci, Eric Bertghold.
"Selanjutnya, agar mereka mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan, serta dapat bersaing di dalam keterbatasan,” ujar Eric seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 19 November 2018.
Membantu Kaum Muda Miskin untuk Bangkit
Acara milik Proyek SINERGI (Strengthening Coordination For Inclusive Workforce Development in Indonesia) juga didukung oleh sejumlah kementerian yang fokus pada kaum muda, kesetaraan gender, dan penyandang disabilitas.
Jonathan Pincus, Presiden Rajawali Foundation (yang melaksanakan Proyek SINERGI ini) membeberkan sejumlah hal mengapa festival ini fokus pada kaum muda, berumur 15 sampai 34 tahun.
Menurutnya, salah satu problematika dalam sektor ketenagakerjaan di Indonesia adalah relatif tingginya angka pengangguran pada angkatan kerja usia muda
Selain itu, problematika yang dihadapi angkatan kerja usia muda di Indonesia terkait sejumlah faktor, di antaranya, keterbatasan akses ke jaringan kerja, informasi pasar, layanan pengembangan bisnis, infrastruktur pasar, dan lemahnya akses ke sumber daya keuangan.
Dan anak-anak muda yang berstatus rentan dan miskin secara ekonomi, punya risiko bersar saat berhadapan dengan faktor-faktor tersebut. “Terkait dengan hal itu, maka SINERGI mengarusutamakan kaum muda yang kurang mampu dan rentan ke dalam pasar tenaga kerja di Indonesia, melalui program pembangunan ketenagakerjaan Inklusif,” kata Jonathan.
Sesuai dengan upaya yang tengah dilakukan SINERGI, yaitu membekali kaum muda yang muda kurang mampu mengetahui minat dan bakat dari dalam diri mereka yang dibutuhkan pasar kerja saat ini, dibuatlah konsep yang seperti itu.
Advertisement
Banyak Mitra Turut Berpartisipasi
Direktur Proyek SINERGI, Agung Binantoro kurang lebih ada sekitar 15 perusahaan mitra SINERGI dan 75 perusahaan umum yang akan ikut serta dalam festival ini. Selain itu, festival juga diikuti empat lembaga latihan kerja, dan organisasi mahasiswa, serta diramaikan dengan 15 bazar makanan.
“Kegiatan ini dikemas secara inklusif dengan memberikan atmosfer yang menyenangkan dan menginspirasi dengan menggunakan pendekatan positive youth development (PYD) dan youth economic empowerment (YEE). Panitia, pengisi acara, dan loker yang disediakan semua mengakomodasi keterlibatan difabel,” kata pria menjabat Direktur Eksekutif Rajawali Foundation.
Tak hanya itu, di acara bursa kerja tersebut juga disediakan kelas edukasi bersertifikat, presentasi perusahaan, outbound dalam ruang, psikotest & wawancara kerja, online test (kenali karakter diri), live music, fun game, stand up comedy, dan area photo booth.