Kenali Gejala Awal Hipotermia

Selebritas Zee Zee Shahab terkena hipotermia saat mengikuti ajang lari Tokyo Marathon akhir pekan kemarin.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Mar 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 15:30 WIB
Hipotermia
Hipotermia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Selebritas Zee Zee Shahab terkena hipotermia saat mengikuti ajang lari Tokyo Marathon akhir pekan kemarin. Ia harus berhenti 12 kilometer sebelum garis finish.

"Cuaca nya dingin bgt dan hujan gak berhenti ditambah lagi angin, MasyaAllah rasanya dan ternyata hipotermia," kata Zee Zee di akun Instagram pribadinya.

Sebelum pingsan di kilometer 30, ibu dua anak ini sebenarnya mulai merasa badannya memberi kode. Di km 25, ia mengalami kram kaki. Lalu, ia meminta perawatan medis. Merasa membaik, ia lanjut lagi berlari. Namun, kram kembali hadir terutama di tangan dan paha.

Lalu, di kilometer 30 ia pingsan karena sulit bernapas dan badannya sulit digerakkan.

Hipotermia adalah suatu kondisi ketika suhu internal tubuh lebih rendah dari 35 derajat Celsius. Hal ini terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada panas yang dihasilkan tubuh seperti disampaikan pakar kesehatan olahraga Lewis G. Maharam.

Lewis juga memberi tahu beberapa gejala hipotermia diantaranya:

- menggigil

- bicara jadi tidak jelas

- kulit pucat

- kehilangan koordinasi

- lemas

Gejala berkembang perlahan

Gejala seseorang terkena hipotermia berkembang secara perlahan. Kemampuan fisiknya berkurang juga secara bertahap. Sehingga, kadang orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya perlu mendapat perawatan medis.

Jika tidak ditangani, gejala hipotermia yang ringan menjadi di level sedang. 

"Saat hipotermia mulai di level sedang, hal ini membuat otot-otot jadi lemas, koordinasi tubuh memburuk, mati rasa, dan disorientasi," kata pria yang juga pernah menjadi Direktur Medis NYC Marathon ini.

Jika sedang berada di ajang lari seperti yang dilakukan Zee Zee, segera meminta pertolongan medis.

"Pengobatan hipotermia ringan dapat berkembang ke situasi yang lebih parah bila tidak ditangani dini," kata Lewis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya