Selain Jarang Bicara, Ini Kata-Kata yang Sering Digunakan Saat Stres

Selain lebih sedikit berbicara, orang stres juga cenderung mengucapkan kata-kata ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2019, 13:00 WIB
Ilustrasi stres
Ilustrasi stres (Unsplash.com/Nick Karvounis)

Liputan6.com, Jakarta Stres ternyata memengaruhi ucapan yang dikeluarkan oleh seseorang. Sebuah penelitian yang dipublikasikan National Academy of Sciences menemukan bahwa ketika sedang stres, seseorang bakal berbicara lebih sedikit.

Tak cuma itu, saat stres seseorang akan banyak menggunakan kata sifat dan kata keterangan seperti diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan di Carnegie Mellon University di Pennsylvania, University of California, Los Angeles, dan University of Arizona, Tucson. 

Terdapat 143 partisipan dari Amerika Serikat yang dilibatkan pada penelitian ini. Seluruh partisipan menggunakan perekam suara yang menyala tiap beberapa menit selama dua hari.

Salah satu peneliti, Profesor Matthias Mehl mentraskrip setiap kata yang diucapkan oleh partisipan pada rekaman suara. Selanjutnya, bahasa yang mereka gunakan juga dianalisis.

Bahasa yang digunakan ini dibandingkan dengan ekspresi pada sel darah putih dari 50 gen yang dipengaruhi stres. Menurut peneliti, bahasa yang digunakan oleh para partisipan lebih mudah menunjukkan apakah mereka tengah stres atau tidak dibanding dengan penilaian mereka.

Mereka yang memiliki stres tinggi cenderung untuk lebih sedikit berbicara. Selain itu mereka sering menggunakan kata keterangan seperti "sungguh" dan "sangat".

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Kevin Grieve.

Menurut Mehl, kata yang digunakan ini berperan sebagai penegas emosi yang untuk menjelaskan kegairahan yang tinggi. Selain itu, orang yang stres juga cenderung tidak suka menggunakan kata ganti orang ketiga plural seperti "mereka".

Hal ini diperkirakan muncul karena ketika seseorang dalam ancaman, mereka bakal cenderung tidak fokus terhadap lingkungan sekitar dan dunia di luar mereka.

 

Penulis: Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya