Korban dan Tersangka Kekerasan Seksual Guru Seni Bertambah, Polda NTT Buka Helpdesk

Selain korban, jumlah pelaku atau tersangka dalam kasus kekerasan seksual sesama jenis yang dilakukan oleh guru seni juga bertambah

oleh Ola Keda diperbarui 11 Jan 2025, 01:30 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 01:30 WIB
Pelaku pelecehan seksual sesama jenis di Kupang (diborgol). (Foto: Istimewa/Ola Keda)
Pelaku pelecehan seksual sesama jenis di Kupang (diborgol). (Foto: Istimewa/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Korban pelecehan seksual guru seni di Kota Kupang, NTT kini terus bertambah. Dari pendalaman yang dilakukan penyidik PPA Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda NTT, diketahui korban kekerasan seksual kini bertambah menjadi dua orang.

"Korbannya sudah bertambah setelah kita lakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap saksi dan tersangka," ujar Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi.

Selain korban, jumlah pelaku atau tersangka juga bertambah. Semula hanya ada satu tersangka yakni PFKS alias Kung (34). Namun dalam pemeriksaan lanjutan, ada lagi tiga tersangka yang merupakan jaringan atau rekan dari Kung.

"Pelaku jadi empat orang. Kita masih dalami dan segera kita amankan pelaku lain," kata Kombes Patar.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Buka Helpdesk

Dengan bertambahnya korban dan pelaku maka Polda NTT pun membuka help desk untuk memberikan kesempatan kepada korban lain untuk melaporkan.

Korban diminta datang ke Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda NTT untuk membuat laporan polisi.

"Kami buka ruang khusus di Subdit IV Ditreskrimum Polda NTT untuk melapor jika menjadi korban (pelecehan) dari tersangka," ujarnya.

Ruang konsultasi dan laporan juga dibuka di Polres jajaran di wilayah Polda NTT.

Polres jajaran bisa menerima laporan jika ada yang menjadi korban dan diteruskan ke Polda NTT.

Polda juga akan menyebarkan nomor khusus untuk laporan kasus ini. "Bisa datang langsung ke Polda NTT dengan bukti atau melapor ke Polres terdekat maupun melapor melalui nomor handphone yang akan kami sebarkan," tandasnya.

Menurutnya, kemungkinan besar masih banyak korban maupun pelaku di wilayah NTT sehingga pihaknya membuka ruang laporan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya