Liputan6.com, Jakarta Para pria generasi milenial nampaknya sudah memahami bahwa tugas mengurus anak bukan hanya istri. Itu sebabnya, para ayah milenial ingin lebih terlibat aktif dalam mengurus buah hatinya.
Mereka tak malu menggunakan gendongan, menenteng tas bayi atau memberinya susu. Justru ada kebanggaan yang begitu besar bisa turun tangan langsung mengurus anak.Â
Baca Juga
Bahkan menurut penelitian tim dari Boston Colloge, Amerika Serikat, ayah juga memiliki konflik peran. Di satu sisi, ayah milenial ingin meningkatkan kariernya dengan baik dengan bekerja keras, tapi di sisi lain mereka juga ingin menghabiskan waktu dengan anak-anaknya seperti mengutip Motherly.
Advertisement
Ayah milenial menganggap serius pengasuhan anak. Mereka menghabiskan waktu tiga kali lebih banyak dengan anak-anak mereka daripada pria dua generasi yang sebelumnya. Pada survei yang dilakukan pada 1982, 43 persen ayah mengaku bahwa mereka tidak pernah mengganti popok. Saat ini, angka itu turun sekitar 3 persen.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika ayah terlibat mengurus anak seperti mengganti pakaian, popok dan memandikan, hubungan ayah-anak tumbuh lebih kuat.
Â
Mengurus Anak Tugas Ayah dan Ibu
Penelitian tersebut juga mengungkap, ayah milenial memiliki keyakinan yang lebih egaliter tentang pengasuhan anak, dan berusaha untuk melihat tugas pengasuhan yang lebih lebih merata di rumah tangga mereka.
"Seperti ibu, ayah juga sebenarnya butuh dukungan di lingkungan sosial agar menjadi orangtua yang baik. Sayangnya, kebijakan publik dan institusi tidak mendukung. Misalnya, cuti khusus ayah yang anaknya baru lahir atau ketika mengantar anaknya hari pertama sekolah," kata Kevin Shafer, di Universitas Brigham Young.
Keterlibatan ayah pada pengasuhan anak efeknya memang begitu besar. Perkembangan psikologis anak menjadi baik, begitu pun bagi psikologis ayah yang merasa lebih tenang karena bisa dekat dengan anak dan keluarganya.
Â
Penulis: Mutia Nugraheni/Dream.co.id
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement