Kenali Penyebab Sering Sendawa

Sendawa bisa meredakan sakit perut. Namun, jika terjadi terlalu sering, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kesehatan tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 10:00 WIB
Aneh, Pria Inggris Tak Mampu Bersendawa Selama Lebih dari 3 Dekade
(Foto: derneuemann/Pixabay) Ilustrasi sendawa

Liputan6.com, Jakarta Sendawa usai makan adalah sesuatu yang normal dalam kehidupan sehari-hari. Ini karena sendawa merupakan refleks tubuh ketika mengeluarkan udara dari perut melalui mulut. 

Sendawa bisa meredakan sakit perut. Namun, jika terjadi terlalu sering, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kesehatan tertentu. Jika beberapa waktu belakangan Anda sering sendawa, di bawah ini adalah kemungkinan penyebabnya.

Aerophagia

Aerophagia adalah kondisi seseorang menelan udara secara berlebihan, disadari maupun tidak. Menelan udara bisa terjadi saat Anda sedang makan, minum, berbicara, atau tertawa. Setiap kali menelan makanan, sekitar 8-32 ml udara akan ikut masuk ke dalam perut bersamaan dengan makanan yang Anda makan.

Ada juga beberapa kondisi lainnya yang membuat Anda berisiko menelan udara dalam jumlah yang lebih banyak. Beberapa contohnya seperti minum dengan sedotan, berbicara saat makan, mengunyah permen karet, merokok, menggunakan gigi palsu yang tidak pas, atau bernapas melalui hidung.

Konsumsi jenis makanan atau minuman tertentu

Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa membuat Anda sendawa lebih sering, khususnya yang mengandung banyak gas. Gas tersebut bisa kembali naik lewat kerongkongan dan keluar melalui mulut. Makanan dan minuman yang dimaksud adalah minuman berkarbonasi, kacang-kacangan, brokoli, kubis, bawang, kol, pisang, kismis, dan roti gandum.

Penggunaan obat-obatan

Selain makanan atau minuman, obat-obatan tertentu juga bisa berisiko membuat Anda sering sendawa. Di antaranya adalah obat diabetes acarbose, obat pencahar laktulosa atau sorbitol, dan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau aspirin.

Perlu diketahui pula bahwa penggunaan obat pereda nyeri secara berlebihan berisiko menyebabkan sakit mag. Nah, mag itu sendiri bisa menyebabkan Anda jadi sering sendawa.

 

Masalah kesehatan

Faktanya, sendawa 4 kali setelah makan dianggap normal. Namun, jika frekuensinya lebih sering dan cenderung menetap, bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah kesehatan yang meliputi:

  1. Gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik kembali ke arah atas menuju kerongkongan.
  2. Infeksi bakteri H. pylori, yaitu infeksi yang terjadi di dalam perut akibat bakteri. Infeksi ini dapat mengakibatkan luka.
  3. Tukak lambung, yaitu luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding tersebut.
  4. Intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan usus untuk mencerna laktosa dengan baik. Umumnya, laktosa merupakan suatu bahan yang ditemukan dalam produk-produk susu.
  5. Malabsorpsi fruktosa atau sorbitol. Ketidakmampuan usus untuk mencerna karbohidrat fruktosa dan sorbitol dengan baik.

Lima kondisi di atas tak bisa langsung diidentifikasi hanya dengan menilai gejala sendawa yang Anda alami. Diperlukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik dan mungkin tes penunjang lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis penyakit.

Cara meredakan sendawa

Namun, jika penyebab Anda sering sendawa bukan karena alasan medis, Anda bisa meredakannya dengan langkah-langkah di bawah ini:

  • Makan atau minum lebih lambat untuk mengurangi udara yang masuk ke tubuh.
  • Tidak mengonsumsi makanan seperti brokoli, kol, kacang-kacangan (beans), atau produk olahan susu.
  • Jauhi minuman berkarbonasi seperti soda atau bir.
  • Tidak mengunyah permen karet.
  • Berhenti merokok.
  • Berjalan setelah makan untuk membantu melancarkan pencernaan.
  • Konsumsi antasid

Sendawa memang umumnya normal terjadi sehari-hari. Namun, Anda patut curiga jika sendawa terlalu sering dan berkepanjangan, karena bisa jadi ada masalah dalam tubuh. Periksakan keluhan tersebut, apalagi jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, agar penyebabnya bisa segera ditemukan. 

 

Penulis: dr Andika Widyatama/Klikdokter

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya