Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Awas, 3 Masalah Mengintai Jika Gunakan Air Liur Sebagai Pelumas Bercinta

Air liur bukanlah cairan yang tepat untuk menggantikan pelumas saat berhubungan seks

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Jun 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 23:00 WIB
Hubungan Seks Hubungan Intim
Ilustrasi Hubungan Seks (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pelumas menjadi salah satu cara yang banyak digunakan orang, untuk membantu ketika berhubungan intim.

Meski banyak cairan yang lebih aman untuk menggantikannya, seringkali beberapa pasangan mencari cara yang lebih murah ketika tidak ada produk pelumas. Salah satunya dengan menggunakan air liur.

"Ketika mereka tidak memiliki pelumas, saya punya pasien yang mengatakan bahwa mereka menggunakan air liur," kata ginekolog Felice Harsh seperti dilansir dari Health pada Kamis (27/6/2019).

Meski kelihatannya aman, padahal air liur bukanlah solusi terbaik. Setidaknya, ada beberapa masalah yang bisa dihadapi jika nekat menggunakan air liur untuk berhubungan seks.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Vagina Alat Kelamin Perempuan
Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

"Setiap IMS di tenggorokan atau mulut, dapat ditularkan ke alat kelamin melalui air liur," kata Gersh.

Salah satu yang harus diwaspadai adalah herpes. Penggunaan air liur bisa memperparah lesi herpes membuatnya jadi herpes genital. Meskipun Anda tidak bisa melihat adanya luka atau lepuh, virus tetap bisa menular. Bukan hanya itu penyakit yang bisa menular.

"Gonorea, klamidia, HPV, sifilis, dan trikomoniasis, juga bisa ditularkan ke alat kelamin melalui air liur," kata Gersh.

Infeksi semacam ini mungkin tidak memiliki gejala apa pun.

2. Infeksi Vagina

Vagina
Ilustrasi vagina (iStockphoto)

Gersh mengatakan, bakteri dalam air di mulut berbeda dari bakteri vagina. Air liur mengandung enzim pencernaan yang memecah makanan. Ketika mereka masuk ke vagina, mikrobioma organ intim bisa terganggu dan rentan akan infeksi jamur atau vaginosis bakterialis.

"Menggunakan air liur sebagai pelumas untuk mengubah ekosistem vagina cukup untuk memicu salah satu dari infeksi ini," kata Gersh.

3. Tidak Sebaik Pelumas

Ilustrasi seks (iStockphoto)
Ilustrasi seks (iStockphoto)

Meski tidak tertular infeksi, tetap saja kualitas liur tidak sebaik pelumas asli. "Air liur tidak memiliki konsistensi yang licin, menguap dan mengering lebih cepat," kata Gersh.

Sementara itu, produk pelumas seks diciptakan mirip dengan pelumas yang diproduksi dalam tubuh. Sehingga, cairan tersebut bisa membuat organ intim lebih licin dan mengurangi gesekan.

Karena itu, ketimbang menggunakan air ludah, Anda disarankan memakai pelumas dengan bahan dasar air atau silikon. Selain itu, cairan lain seperti minyak kelapa juga banyak diakui sebagai pengganti pelumas yang aman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya