Liputan6.com, Jakarta Pelumas menjadi salah satu kunci pelengkap sesi berhubungan seks saat menopause. Pemilihan pelumas yang tepat perlu diperhatikan agar membuat diri nyaman.
Ginekolog dari NYU Langone spesialis menopause, Taraneh Shirazian mengungkapkan, sebaiknya cari pelumas yang lebih baik menempel pada dinding vagina.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan kata lain, pelumas yang digunakan untuk Anda yang menopause tidak akan hilang dengan cepat atau perlu secara terus menerus dioleskan. Jenis pelumas ini bisa berbahan dasar silikon dan yang mengandung asam hialuronat," jelalsnya, sesuai dikutip dari SheKnows, Jumat (31/5/2019).
Bila Anda merasa vagina tidak terlalu kering, tapi masih membutuhkan bantuan pelumas, Shirazian merekomendasikan pelumas yang berbasis air. Pastikan menghindari pelumas yang mengandung chlorhexidine.
"Bahan tersebut dikenal mampu membunuh lactobacilli--bakteri yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan menjaga kesehatan vagina. Anda yang menopause mungkin juga perlu menghindari gliserin, bahan dasar air yang dapat menimbulkan iritasi," ujar Shirazian.
Saksikan video menarik berikut ini:
Terapi Hormon
Selain menggunakan pelumas, terapi hormon estrogen topikal dalam bentuk krim, supositoria, caincin, dan tablet bisa menjadi pilihan.
Topikal estrogen termasuk pengobatan paling efektif berupa terapi hormon. Ini karena menggantikan hormon estrogen yang hilang pada wanita pascamenopause, menurut Direktur Endokrinologi Reproduksi dan Perkumpulan Infertilitas, Howard Zacur dari Johns Hopkins Medicine, Baltimore, Maryland.
Namun, Jika Anda ingin mencoba metode ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter kandungan. Dokter akan menulis resep kepada Anda jika Anda dan pasangan memutuskan opsi ini sebagai yang terbaik.
Saat menopause, hormon estrogen akan menurun. Ini menyebabkan vagina kering dan pelumasan alami sulit terjadi.
Advertisement