Konsumsi Ikan Fugu dan Kokain Bersamaan, Pria Ini Dilarikan ke UGD

Pria ini diketahui mengonsumsi ikan fugu dalam kaleng, bersama dengan kokain yang dia konsumsi dalam beberapa hari terakhir

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Jun 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 06:00 WIB
[Bintang] Ikan Buntal
Ikan Buntal | via: youtube.com

Liputan6.com, Jakarta Ikan fugu atau buntal meski terkenal untuk dikonsumsi di Jepang, namun mengandung bahaya. Apalagi, jika caranya seperti yang dilakukan pria Florida ini.

Sebuah laporan kasus mengungkapkan pria tersebut mengonsumsi hati ikan buntal bersama dengan kokain. Diketahui, hati ikan fugu mengandung konsentrasi tinggi dari racun mematikan bernama tetrodotoxin (TTX). Efeknya, pasien akan mengalami kelumpuhan.

Melansir Live Science pada Sabtu (29/6/2019), pria 43 tahun ini menderita tekanan darah tinggi yang kemungkinan dikarenakan penggunaan kokain, serta penyakit ginjal kronis. Ketika datang ke Unit Gawat Darurat, dia muntah, lemah, sulit bicara, serta merasakan sakit perut, nyeri dada dan mati rasa.

Sang nenek, yang juga mengonsumsi ikan buntal, ikut ke rumah sakit. Namun, gejalanya tidak separah cucunya karena dia mengonsumsi sedikit. Dia hanya merasa pusing dan kaki lemas.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Ginjal Rusak

Ilustrasi ikan buntal (Pixabay)
Ilustrasi ikan buntal (Pixabay)

Tim medis segera memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menginkubasinya sehingga pria ini bisa bernapas apabila racun melumpuhkan otot pernapasannya. Dia juga mendapatkan botulinum antitoxin untuk botulisme.

Dokter juga mencatat bahwa pasien sempat mengalami pneumonia dan masalah ginjal membuatnya harus menjalani dialisis.

"Gagal napas pasien teratasi, namun fungsi ginjal tidak pulih dan pasien tetap bergantung pada dialisis hari ini," tulis para dokter dalam laporan di jurnal BMJ Case Reports.

Dr. Zane Horowitz dari Oregon Poison Center di Oregon Health Science University yang tidak terlibat dalam kasus itu mengatakan, butuh pelatihan khusus untuk memasak ikan buntal.

"Ada koki di Jepang yang menjalani bertahun-tahun pelatihan tentang cara mempersiapkan itu dengan benar, sehingga mereka tidak membunuh pelanggannya," kata Horowitz.


Kokain Juga Sebabkan Masalah

Ilustrasi kokain (iStock)
Ilustrasi kokain (iStock)

Namun, Horowitz mempertanyakan bagaimana pasien bisa mendapatkan ikan buntal tersebut. Diketahui, memang ada beberapa cara seperti pasar gelap atau memancing di Florida. Laporan hanya menyatakan bahwa pria itu mengonsumsi makanan kaleng yang tidak dicatat mengenai produksinya.

Selain itu, Horowitz juga mengatakan bahwa gejala yang dialami tidak seperti terkena racun botulisme seperti yang didiagnosis dokter. Dia juga menambahkan, dialisis ginjal yang dialami kemungkinan bukan disebabkan oleh TTX atau botulisme, melainkan kokain yang menaikkan tekanan darah.

"Kokain tidak secara langsung beracun bagi ginjal," katanya.

"Tapi jika Anda menggunakan kokain sepanjang waktu atau melakukannya sekali dan terkena tekanan darah sangat tinggi, itu akan memiliki efek yang cukup serius pada ginjal."

Sementara, TTX atau racun dalam ikan buntal diketahui 1.200 kali lebih beracun daripada sianida. Satu sendok teh bisa membunuh seseorang. Gejala keracunan dimulai dari sensasi kesemutan, mati rasa, pusing, mual, kelemahan otot, sulit bernapas, lumpuh, dan kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya