Ingin Sembuhkan Nyeri Bahu, Kenali Penyebab dan Dokter Spesialis yang Menanganinya

Padatnya aktivitas ataupun pergerakan yang membuat tubuh menjadi lelah dan otot tegang sering kali turut menimbulkan rasa nyeri bahu.

oleh Gilar Ramdhani pada 06 Jul 2019, 00:00 WIB
Diperbarui 22 Jul 2020, 10:02 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Padatnya aktivitas ataupun pergerakan yang membuat tubuh menjadi lelah dan otot tegang sering kali turut menimbulkan rasa nyeri bahu. 

Untuk menghilangkan, umumnya orang-orang memiliki berisirahat, menempelkan koyok hingga dipijat. Namun, tidak semua nyeri bahu itu masalah yang bisa selesai dengan tindakan tersebut. Secara harfiah, nyeri bahu adalah rasa nyeri yang mempengaruhi satu atau kedua bahu. Kondisi ini digolongkan berdasarkan tempat, penyebab, tingkat keparahan, dan beberapa faktor lainnya.

Bahu terdiri dari persendian bola dan soket yang memiliki jangkauan pergerakan terbesar dari semua sendi dalam tubuh. Persendian ini terdiri dari humerus atau tulang lengan atas, tulang belikat atau pisau bahu (shoulder blade), dan klavikula atau tulang selangka. Persendian ini juga memiliki banyak otot, tendon, dan ligamen yang memegang sendi bersama-sama. Di atas bahu, ada sendi lain yang disebut sendi acromioclavicular. Karena pergerakan yang lebih besar itulah, bahu mudah terluka.

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Ada berbagai kemungkinan penyebab nyeri bahu, bukan hanya faktor kelelahan dan otot yang tegang. Penyebab lain yang perlu Anda kenali antara lain; ·        

  • Tendonitis akibat kegiatan yang berlebihan (overuse)
  • Keausan (Wear and tear) akibat penuaan
  • Luka memar
  • Dislokasi atau terlepas dari sambungan
  • Ketidakstabilan sendi
  • Bahu kaku (frozen shoulder)
  • Otot tertarik
  • Cedera saraf seperti saraf terjepit (radiculopathy) dan kerusakan satu atau sekumpulan saraf lengan (brachialis plexus neuropathy)
  • Pemisahan bahu
  • Robeknya tendon sekeliling bahu (rotator cuff)
  • Retak atau fraktur lengan atas
  • Retak atau fraktur tulang selangka
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Penyebab paling sering muncul adalah dari cedera, yang dapat dengan mudah diperoleh saat jatuh, pukulan ke bahu atau lengan atas, memutar, membungkuk, atau perlepasan sambungan bahu. Kondisi ini sering terjadi selama kerja atau kegiatan olahraga dan kecelakaan.

Setelah mengetahui penyebabnya, selanjutnya melihat dan merasakan sendiri tanda atau gejalanya untuk mengetahui seberapa besar dampak nyeri bahu ini. Tanda dan gejala yang biasa dirasakan antara lain; 

  • Mati rasa
  • Kesemutan
  • Kelemahan
  • Nyeri
  • Kehangatan di daerah bahu
  • Kemerahan atau perubahan warna lain
  • Memar
  • Keterbatasan dalam jangkauan gerak normal bahu atau lengan

Dalam kasus cidera, gejala nyeri bahu dapat pergi setelah beberapa minggu. Namun, jika rasa sakit Anda tidak disebabkan oleh cidera, tiba-tiba, dengan gangguan yang meningkat, telah mengganggu Anda untuk sementara waktu, menghambat Anda melakukan kegiatan normal anda, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Dokter Spesialis yang harus dikunjungi

Ingin Sembuhkan Nyeri Bahu, Kenali Penyebab dan Dokter Spesialis yang Menanganinya
Dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, FIPP, CIPS.

Tidak perlu bingung untuk memilih dokter Spesialis karena di RS kami mempunyai layanan Pain Centre dengan pelayanan multidisplin Spesialis dengan fasilitas yang lengkap dan dikepalai oleh Dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, FIPP, CIPS. Dokter yang akbrab  dipanggil dokter Ngurah ini praktek di RS EMC Sentul pada setiap hari Senin, 14.00 – 18.00 WIB, hari Kamis, 14.00 – 18.00 WIB, dan hari Jumat, 14.00 – 18.00 WIB.

Para dokter Spesialis lainnya juga dapat  melayani rasa sakit, bengkak, cedera lain pada tulang, sendi, kaki dan pergelangan kaki , tangan dan pergelangan tangan, bahu, lutut, siku, dan tulang belakang.

Sebelum memberikan pengobatan untuk kondisi ini, dokter pertama akan membuat diagnosis menggunakan tes berikut:

  1. Rontgen – rontgen menggambarkan ruang antara bola dan soket bahu, yang dapat menentukan apakah ada pelepasan sambungan (dislokasi) atau ketidakstabilan.
  2. MRI – Sebuah proses pencitraan resonansi magnetik dapat menggambarkan rincian yang berkaitan dengan saraf, tendon, dan ligamen untuk menyelidiki kemungkinan penyebab lain dari nyeri bahu yang tidak muncul di sinar-x.
  3. Myelography atau CT scan – CT scan bisa mendapatkan apa yang MRI dapat, dan sering digunakan sebagai pilihan lain untuk memastikan hasil MRI.
  4. Elektromiografi atau EMG – Ini, bersama dengan tes kecepatan pengantaran saraf atau tes NCV, dapat digunakan untuk mendiagnosa penyebab nyeri, mati rasa, dan kesemutan di bahu.

Setelah penyebab khusus dari nyeri bahu ditentukan, perawatan dimulai dengan menggunakan obat berikut:

  • Obat anti peradangan (antiinflamasi)
  • Pelemasan otot
  • Kortikosteroid lokal – Kortikosteroid lokal dapat disuntikkan ke dalam sendi. Perawatan ini lebih sering digunakan untuk mengobati radang sendi di bahu.

Selain obat-obatan, ada kasus dimana tindakan bedah mungkin diperlukan. Ini sering melibatkan kasus-kasus dimana saraf terkena.

Untuk sebagian besar jenis nyeri bahu, latihan sering menjadi bagian dari rencana perawatan untuk memulihkan pergerakan. Namun, jika nyeri bahu parah, latihan harus ditunda sampai setelah jangka waktu istirahat yang wajar, atau istirahat dari kegiatan yang menyebabkan ketegangan rasa sakit pada bahu.

Selama masa nyeri, memberikan kompres es ke daerah yang terkena bisa mengurangi rasa sakit dan mengurangi pembengkakan. Kompres dingin dianjurkan setidaknya tiga kali sehari, dengan masing-masing pengkompresan berlangsung selama 10 hingga 20 menit. Jika bahu terluka, kantung es harus segera digunakan dan kegiatan tertentu yang dapat memperparah pembengkakan harus dihindari. Hal ini termasuk mandi air panas dan minum minuman beralkohol. Panas dapat diterapkan hanya jika pembengkakan mereda.

Untuk pertolongan pertama, Dr. Ketut Ngurah Gunapriya mengatakan pasian dapat menerapkan RICE, yang merupakan singkatan dari:

  • Rest: Istirahatkan bahu yang terluka
  • Ice: Berikan es
  • Compress: Bebat dengan bahan elastis atau perban
  • Elevate: Tinggikan

Dokter akan merekomendasikan terapi sesuai dengan penyebab utamanya.

 

(Adv)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya