Anak Pilih-Pilih Makanan? Pakar Bagikan Jurus Jitu Menghadapinya

Begini saran pakar agar anak tidak lagi pilih-pilih makanan alias picky eater.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 16:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Anak pilih-pilih makanan masih menjadi tantangan banyak orangtua. Namun, ada cara efektif untuk menghentikan kebiasaan tersebut. 

Dokter spesialis gizi klinis Nurul Ratna Mutu Manikammengatakan bahwa anak pilih-pilih makanan berarti termasuk memiliki mental yang sulit untuk mengenal hal baru. Ia menyarankan untuk mengulangi menu yang tidak anak sukai hingga anak terbiasa dengan rasanya.

Ketika anak diberi makanan yang sama secara terus menerus, anak akan menjadi terbiasa dengan rasa makanan yang awalnya tidak mereka sukai.

Orangtua juga bisa mengubah menu setiap kali makan. Dengan begitu anak juga dapat merasakan beragam varian masakan, tetapi pastikan tetap bernutrisi.

Makan di sekolah juga dapat meningkatkan nafsu makan anak hanya dengan melihat teman-temannya.

"Anak picky eater dapat berubah jadi social eater karena mengikuti pola makan temannya", jelas Nurul.

 

Jadikan Makan Aktivitas Menyenangkan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Pemerhati anak usia dini, dokter Andyda Meliala mengatakan untuk membantu kebiasaan makan, jadikan makan sebagai rutinitas yang menyenangkan. Dengan rutinitas dapat memberikan rasa aman, sehingga anak akan berani mengeskplorasi berbagai jenis makanan.

Untuk menjadikan kebiasaan makan menjadi menyenangkan Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

- Gunakan peralatan makan berwarna-warni

- Buat menu khusus kesukaan si kecil dan minta ia menamainya dengan tokoh favoritnya

- Berkreasi dengan tampilan menu makan

- Libatkan si Kecil ketika menyiapkan makan pagi/malam seperti menyeduh susu dan menata piring

Andyda juga menyarankan untuk mengadakan acara makan bersama di sekolah setidaknya seminggu sekali untuk mendorong nafsu makan anak. Dengan melihat teman-temannya makan, anak juga menjadi terdorong untuk menghabiskan makanannya.

"Yang saya lihat juga bahwa bagi anak usia dini, makan adalah acara sosial. Di daycare kami tidak ada anak yang tidak mau makan karena mereka melihat teman-temannya makan", tutur Andyda.

 

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya