Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Jaga Keseimbangan pH Miss V dengan Kondom

Keseimbangan miss V bisa terjaga dengan penggunaan kondom.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Jul 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 23:00 WIB
Vagina Alat Kelamin Perempuan
pH vagina bisa terjaga berkat kondom. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seks rupanya dapat memengaruhi kadar keasaman (ph) pada miss V. pH ini akan membentuk ekosistem bakteri yang sehat.

Menurut konsultan medis Clare Morrison, ph vagina dapat terganggu saat pasangan tidak menggunakan kondom saat bercinta. Ini berkaitan dengan sifat air mani yang bersifat basa.

"Seks memengaruhi pH miss V, terutama jika tidak ada kondom yang digunakan. Ketika tidak menggunakan kondom, air mani sedikit basa dengan pH 7,2 hingga 8,0.

"Efeknya adalah membuat vagina menjadi kurang asam, yang pada gilirannya dapat meningkatkan jumlah bakteri tidak sehat. Jika Anda menggunakan kondom, efeknya akan berkurang,” kata Morrison, dikutip dari Glamour, Senin (15/7/2019).

Dalam hal ini, kondom menjaga keseimbangan ph vagina. Vagina memiliki kadar normal pH asam 3,8 hingga 4,5. Wanita juga bisa menjaga keseimbangan ph vagina melalui makanan.

“Misalnya, yogurt dan minuman yogurt bioaktif, yang mengandung bakteri yang disebut Lactobacillus. Mikroorganisme ini sangat penting untuk kesehatan miss V. Ketika kita konsumsi makanan yang mengandung Lactobacillus, mikroorganisme ini berhasil bertahan melewati sistem pencernaan, lalu masuk ke vagina," tambah Morrison.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Mikroorganisme Tidak Seimbang

Vagina Alat Kelamin Perempuan
pH vagina yang tidak seimbang. (iStockphoto)

Morrison menambahkan, mikroorganisme vagina yang tidak seimbang berarti mikroorganismenya tidak sehat. Misal, ada bakteri vaginosis, Bacteroides, E coli, dan Staphylococcus berkembang biak di vagina.

"Mikroorganisme di atas dapat menyebabkan keputihan, iritasi, gatal, pegal, dan bau vagina. Beberapa mikroorganisme tidak sehat bahkan dapat menyebabkan terjadi persalinan prematur," tambahnya.

Selain makanan, cara membersihkan vagina juga berperan penting menjaga keseimbangan pH. Hindari produk-produk kebersihan vagina. Produk tersebut cenderung membuat lingkungan vagina lebih basa.

Membersihkan vagina secara berlebihan akan membasmi bakteri sehat seperti Lactobacillus, yang menjadikan mikroorganisme berbahaya akan mengambil alih,” ujar Morrison. "Cara terbaik untuk membersihkan vagina adalah menggunakan air hangat dan sabun lembut tanpa aroma."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya