Kabar Duka yang Justru Didapat Paskibraka Murex Sang Danpok 17

Murex, Paskibraka Nasional 2019 dari Maluku tak dapat menyembunyikan kesedihannya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Agu 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2019, 12:00 WIB
Paskibraka 2019, Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka, HUT ke-74 RI, Murex Jackson Sahetapy
Paskibraka Nasional 2019 dari Maluku, Murex Jackson Sahetapy. Murex adalah Komandan Kelompok (Danpok) 17 tim Putih pada upacara HUT ke-74 RI di Istana Merdeka, sore hari (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Liputan6.com, Jakarta - Senyum merekah diperlihatkan Paskibraka Murex Jackson Sahetapy saat para pembina mengembalikan ponsel yang dia titipkan.

Begitu juga dengan anggota Paskibraka Nasional 2019 yang lain. Saling bertukar akun Instagram pun langsung mereka lakukan, begitu ponsel berada di genggaman mereka.

Murex, Paskibraka dari Maluku yang bertugas sebagai Komandan Kelompok (Danpok 17) pada upacara HUT ke-74 RI di Istana Merdeka sore hari, langsung membuka aplikasi pesan singkat. Dia mengecek satu per satu pesan yang masuk.

Tak lama, senyum yang jarang sekali dia perlihatkan itu tiba-tiba sirna, berubah menjadi murung. Air mata pun mulai membasahi pipi, setelah membaca satu pesan dari keluarganya.

"Kakakku (sepupu) meninggal," kata Murex lirih kepada Diary Paskibraka Liputan6.com yang duduk persis di sebelahnya.

 

Video Paskibraka Tim Putih untuk Penurunan Bendera pada HUT ke-74 RI

Kabar Duka Menyelimuti Hati Murex, Paskibraka Nasional 2019 dari Maluku

Paskibraka 2019, Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka, HUT ke-74 RI, Murex Jackson Sahetapy
Paskibraka Nasional 2019 Murex lahir di Ambon, 17 April 2003. Saat ini dia bersekolah di SMA Negeri 5 Ambon (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Murex, mengatakan, kabar duka itu dikirim sekitar tanggal 6 Agustus 2019. Satu minggu menjelang para Paskibraka Nasional 2019 menjalankan tugasnya di hadapan Presiden Joko Widodo.

Paskibraka dengan tinggi 181 cm ini mengaku sedih, lantaran tak bisa berada di samping sepupunya itu.

"Aku dekat sekali sama dia," ujarnya.

Namun, Murex menyadari bahwa takdir tak dapat dicegah. Dan cowok kelahiran Ambon, 17 April 2003 ini hanya bisa mendoakan sang sepupu, dan berharap dia tenang di sisi-Nya.

"Sedih, tapi aku yakin dia bangga sama aku karena aku bisa sampai di sini," katanya.

Murex lalu menghapus air matanya. Lalu bergegas kembali ke bangku, bergabung dengan teman-teman Paskibraka Nasional 2019 lainnya yang masih sibuk dengan ponsel masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya