Strategi Mendidik Anak Autis ala Dian Sastro

Aktris Dian Sastro membagikan pengalaman dalam mendidik putranya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 20:00 WIB
[Fimela] Dian Sastro
Dian Sastro melakukan intervensi sejak dini ketika mengetahui anak pertamanya didiagnosis autis saat masih bayi.

Liputan6.com, Jakarta Aktris Dian Sastro membagikan pengalaman dalam mendidik putranya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo, yang didiagnosis autis ketika bayi. Hal ini Dian sampaikan saat konferensi pers Special Kids Expo (SPEKIX) 2019 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, 23 Agustus 2019 lalu. 

Dian menyadari ada yang berbeda pada Shailendra ketika usia delapan bulan. Saat itu, Shailendra tidak memiliki ketertarikan kepada orang lain. Ia juga sangat jarang memberikan kontak mata dan tidak pernah menunjuk sesuatu yang ia inginkan. 

“Sebagai orang tua baru, kita enggak punya tolak ukur anak yang ideal itu seperti apa. Jadi kita pikir semua hal yang mencurigakan itu normal. Tapi dari tujuh tanda anak autis yang ada, anak saya punya tujuh-tujuhnya,” ucap Dian.

Setelah itu, Dian dan suami membawa anaknya ke dokter untuk mengetahui apa yang terjadi. Setelah ada diagnosis autis, Dian segera melakukan intervensi lewat aneka terapi. 

 

Dian Sastro dan keluarga/Instagram @therealdisastr
Dian Sastro dan keluarga/Instagram @therealdisastr

Saksikan juga video menarik berikut


Kompak Bersama Keluarga

Dian juga mendidik Shailendra agar mampu berkembang terutama dalam hal bicara. Dia mengajak seluruh keluarga besarnya kompak tidak memberikan yang Shailendra inginkan bila tidak minta. 

“Zaman sekarang anak-anak punya banyak nanny. Jadi anak belum bisa meminta, dia udah dikasih duluan. Akhirnya saya sepakat sama keluarga besar untuk tidak memberikan apa pun sampai dia meminta dengan berbicara,” jelas wanita yang melejit namanya sejak bermain film Ada Apa dengan Cinta? ini. 

Secara tidak langsung cara ini membuat putranya berkomunikasi. Ia mengaku bahwa cara ini juga dilakukan merupakan implementasi ajaran para terapis. 

Penanganan sedini mungkin yang dilakukan Dian pun berbuah manis. Saat ini, Shailendra sudah duduk di bangku sekolah dasar dan tidak memerlukan terapi. Bahkan, putra pertamanya kini sudah duduk di kelas 3 SD dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

“Alhamdulillah dia juga punya banyak teman. Sekarang kemampuan sosialnya semakin meningkat. Sudah bisa curhat sama saya, sudah bisa cerita, gosip, udah bisa jahil dan planning kerjain adiknya,” tutup Dian.

 

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya