Apakah Anak dengan Autisme Perlu Konsumsi Obat? Dokter: Hanya pada Kondisi Tertentu

Tidak semua anak autisme perlu mengonsumsi obat. Obat diperlukan pada anak yang memiliki perilaku menyakiti diri sendiri atau orang lain.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 16 Apr 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2025, 15:00 WIB
autisme
Ilustrasi anak dengan autisme apa perlu konsumsi obat?. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis anak konsultan neurologi Amanda Soebandi mengatakan anak dengan autisme tidak harus mengonsumsi obat. Dokter bakal meresepkan obat pada anak autisme yang memiliki perilaku membahayakan diri atau orang di sekitarnya.

"Obat itu kalau perilaku sangat mengganggu seperti membahayakan dirinya sendiri, misalnya menjedotkan kepala ke tembok, kerap memukul kepala atau dada. Atau membahayakan teman, misal maksud anak tersebut ingin mengajak teman main tapi caranya dengan mendorong," kata Amanda.

Bila anak dengan autisme menunjukkan perilaku agresif seperti bila sedang tantrum sampai memukul atau menjambak rambut ibu berulang kali dokter akan mempertimbangkan peresepan obat.

Namun, Amanda mengatakan konsumsi obat tersebut bukan berarti membuat anak dengan autisme sembuh. Melainkan membantu mengurangi agresivitas pada anak dengan autisme.

"Obat bukan menyembuhkan tapi mengurangi perilaku seperti itu (kasar atau agresif)," kata Amanda dalam media briefieng secara daring bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa, 16 April 2025.

Perlukah Anak dengan Autisme Diet Tertentu?

Amanda kerap mendapati orangtua mencoba diet untuk membantu agar kondisi buah hati lebih baik. Mulai dari diet bebas tepung hingga gula.

Faktnya tidak ada bukti diet tertentu membuat perilaku anak dengan autisme lebih baik.

"Tidak ada bukti bahwa diet khusus bisa memperbaiki perilaku anak dengan autisme," papar wanita yang sehari-hari praktik di RS Brawijaya Antasari Jakarta ini.

Berdasarkan studi yang dilakukan dokter spesialis anak konsultan neurologi Prof Dr dr Hardiono Pusponegoro tidak ada perbedaan berarti pada anak yang diet bebas gluten dan kasein (protein yang terdapat pada produk olahan susu) dibandingkan tanpa diet tertentu.

"Tidak ada perbedaan (perilaku pada anak)," kata Amanda mengungkapkan hasil riset sang guru.

 

Anak Autisme Butuh Terapi

Terapi Anak dengan Autisme dan Tumbuh Kembang Anak Outdoor
Terapi Anak dengan Autisme... Selengkapnya

Pada anak yang sudah tegak diagnosis autisme, maka salah satu yang direkomendasikan adalah terapi. Semakin dini mendapatkan intervensi maka hasilnya akan semakin baik.

"Anak-anak autisme perlu terapi," kata Amanda.

Beberapa terapi diantaranya:

1. Terapi sensori integrasi

Membantu anak untuk dapat melakukan proses sensori.

2. Floor time

Pendekatan pragmatis sosial yang digunakan untuk membantu anak dengan autisme mengembangkan kemampuan verbal dan sosial

3. Terapi behavior

Pada anak autisme dengan perilku agresif terapi ini dibutuhkan. Lalu, bagi anak autisme yang tidak bisa kontak mata juga perlu terapi perilaku.

4. Terapi okupasi

Bila anak autisme mengalami gangguan motorik halus misalnya saat menulis, makan, duduk maka perlu terapi okupasi.

5. Terapi Motorik Kasar dan Wicara (Hanya Bila Perlu)

Hanya bila perlu karena biasanya bila terapi-terapi lain sudah dilakukan akan ada perbaikan kemampuan motorik kasar adan wicara pada anak.

 

Manfaat Terapi pada Anak Autisme

Ilustrasi anak autisme. Photo by Caleb Woods on Unsplash
Ilustrasi anak autisme. Photo by Caleb Woods on Unsplash... Selengkapnya

Mengenai manfaat terapi, Amanda menekankan bahwa bukan untuk menyembuhkan tapi membantu anak autisme beradaptasi.

"Tujuan bukan untuk menyembuhkan, ini bukan penyakit. Tapi membantu untuk anak beradaptasi dan memproses informasi," tutur Amanda.

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer
Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya