Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Diikat Karet Biar Tumor Tak Membesar, Penis Pria Ini Dipotong Sebagian

Pria ini diketahui terkena kanker kulit pada bagian penisnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Sep 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 23:59 WIB
20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Pria ini ikatkan karet ke penisnya agar tumor tidak menyebar (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian penis seorang pria Jepang harus dipotong setelah dia mengikatnya dengan karet. Cara itu dilakukannya dengan alasan menghentikan pertumbuhan tumor kanker.

Pria 65 tahun itu datang dengan keluhan sakit pada penisnya. Ketika para dokter di Tokyo memeriksanya, terlihat bahwa dia menderita tumor di alat kelaminnya dan tumbuh di sekitar kepala penis.

Dalam catatan dokter di jurnal Urology Case Reports, biopsi memperlihatkan bahwa apa yang diderita pria itu bukanlah kanker penis, melainkan kanker kulit karsinoma.

Dilansir dari The Sun pada Selasa (3/8/2019), para dokter juga mengungkapkan bahwa pria itu berusaha menghentikan pertumbuhan tumor dengan melilitkan karet di penisnya. Mereka menemukan ada dua yang terikat di alat kelamin pria itu.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Dipotong Sebagian

20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Pria ini ikatkan karet ke penisnya agar tumor tidak menyebar (iStockphoto)

Ketika petugas medis melepasnya, benda itu diketahui telah merusak jaringan dan kulit organ intim pria tersebut. Namun, dia belum mengalami masalah keracunan darah atau gangren.

Dokter memutuskan untuk melakukan pemotongan bagian penis pria itu untuk menghilangkan kanker serta daging yang mati.

"Meskipun ikatan di penis karena karet gelang ditemukan hingga bagian dasarnya (pembengkakan) pada kepala penis dan di sekitar ikatan itu sedikit, dan aliran darahnya tidak buruk," kata Dr. Takahiro Yoshida yang menulis laporan itu.

Pria ini juga masih terbilang beruntung. Kankernya tidak menyebar dan tidak mengalami komplikasi serius. Dia pun diperbolehkan pulang dua minggu kemudian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya