Minum Air Putih 8 Gelas Per Hari Ternyata Belum Tentu Cukup?

Sebenarnya, seberapa banyak air putih yang tubuh kita butuhkan?

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 09:00 WIB
Air Putih, Air Minum, Air (iStock)
Seberapa banyak gelas air putih yang manusia butuhkan setiap harinya? (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kita semua setuju bahwa minum segelas air putih dapat menjaga tubuh kita agar tetap berfungsi dengan baik. Anda mungkin sering mendengar bahwa kita harus mengonsumsi air sebanyak delapan gelas per hari. Tetapi sebenarnya, asupan air yang dibutuhkan tiap manusia tidaklah sama.

Air putih yang diperlukan Anda setiap harinya tergantung pada beberapa faktor seperti berat badan, metabolisme tubuh, makanan yang masuk, suhu tubuh, dan seberapa aktif Anda di hari itu,” kata Baruch Fertel, dokter di Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat.

Dia melanjutkan bahwa aturan meminum air delapan gelas per hari adalah awal mula yang baik. Tetapi Anda perlu mengonsumsi lebih banyak cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang.

“Misalnya untuk menggantikan cairan yang hilang saat olahraga atau cuaca panas dan lembab. Anda juga mungkin membutuhkan lebih banyak lagi air putih ketika sakit dan demam,” kata dia menambahkan.

 

Konsumsi Air Putih

Air Putih, Air Minum, Air (iStock)
Seberapa banyak gelas air putih yang manusia butuhkan setiap harinya? (iStockphoto)

The Institute of Medicine of The National Academies, AS, menyarankan wanita untuk mengonsumsi rata-rata 2,7 liter air putih atau sekitar 11 gelas per hari. Mereka juga menegaskan bahwa Anda juga tidak harus mendapatkan asupan air dari makanan atau minuman.

Mereka mengatakan, orang juga bisa mendapatkan air dari jus, susu, kopi, teh, soda, buah-buahan, sayuran, dan makanan atau minuman lainnya. Fertel menambahkan, tidak semua cairan diciptakan sama, alkohol misalnya.

“Alkohol adalah diuretik, artinya alkohol dapat memiliki efek paradoks dan menyebabkan kehilangan air. Begitu juga dengan kopi,” ucap Fertel.

Kafein dapat menyesuaikan diri dengan diri, dan menghilangkan efek diuretik seperti pusing atau sakit kepala. Apabila konsumsi kafein konsisten dan tidak berlebihan. Di sisi lain, jika asupan kafein tidak menentu, Anda mungkin akan mengalami efek diuretik," ujarnya.

 

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya