Liputan6.com, Jakarta Puasa adalah praktik yang melibatkan menahan diri dari makan dan minum selama periode waktu tertentu. Selama bulan Ramadan, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Dalam kondisi ini, menjaga asupan air mineral menjadi sangat penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi. Air mineral tidak hanya membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, tetapi juga mendukung fungsi organ, mengatur suhu tubuh, dan membantu dalam pencernaan.
Baca Juga
Ketika berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama lebih dari 12 jam, tergantung pada panjangnya hari. Ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika Anda tinggal di daerah dengan iklim panas atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, kelelahan, dan masalah konsentrasi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup selama waktu berbuka dan sahur untuk menghindari efek negatif tersebut.
Advertisement
Air mineral mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan potasium yang bermanfaat bagi tubuh. Mineral-mineral ini membantu menjaga keseimbangan elektrolit, yang sangat penting selama berpuasa. Elektrolit berperan dalam mengatur fungsi saraf dan otot serta menjaga tekanan darah yang stabil. Dengan memastikan asupan air mineral yang cukup, Anda dapat mendukung kesehatan jantung, otot, dan sistem saraf selama berpuasa.
Untuk mengoptimalkan asupan air selama puasa, disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas air dari waktu berbuka hingga sahur. Memulai berbuka dengan segelas air dapat membantu menghidrasi tubuh dengan cepat.
Â
Sejalan dengan itu, PT Lautan Luas Tbk (Lautan Luas), melalui anak perusahaannya, PT Lautan Air Indonesia (LAI) dan PT Lautan Solusi Airindo (LSA), berperan aktif dalam menyediakan teknologi pemurnian air bersih yang berkualitas dan ramah lingkungan. Salah satunya ialah melalui teknologi yang terdapat dalam Pureve.
“Kesadaran akan pentingnya air bersih yang berkualitas tinggi terus meningkat di masyarakat. Dengan solusi yang kami tawarkan melalui produk Pureve, kami ingin memberikan akses yang lebih luas terhadap air berkualitas, baik untuk hidrasi tubuh maupun kesehatan kulit, sekaligus berkontribusi dalam pengurangan limbah plastik," kata Direktur PT Lautan Solusi Airindo Aline Setiawan, dikutip Minggu (2/3/2025).
Â
Sarana Air Bersih
Lautan Luas melalui LSA juga terlibat aktif dalam penyediaan fasilitas publik, termasuk sarana air bersih dan sistem pengelolaan limbah yang lebih efisien. LSA juga telah memasang lebih dari 30 drinking water stations di berbagai fasilitas umum dan berbagai acara yang berlokasi di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Upaya ini yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Inovasi dan keberlanjutan adalah dua pilar utama dalam setiap langkah kami. Pureve menjadi salah satu produk yang mencerminkan komitmen kami untuk tidak hanya menyediakan solusi industri yang efisien, tetapi juga berperan dalam menjaga lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi kami, A Better World Through What We Do, di mana kami berupaya menciptakan dunia yang lebih baik bagi masyarakat dan generasi mendatang melalui setiap inovasi yang kami hadirkan," tutup Direktur PT Lautan Luas Tbk, Soewandhi Soekamto.
Â
Advertisement
Ingin Minum Kopi Saat Buka Puasa? Ini Cara agar Terhindar dari Asam Lambung
Sebelumnya, ada cara agar individu yang berbuka puasa terhindar dari asam lambung ketika mengonsumsi kopi. Tips tersebut dibagikan brewer sekaligus juara tiga World Brewers Cup 2024 Ryan WIbaya.
Pertama menurut Ryan, individu harus mencari tahu dulu penyebab asam lambung.
"Tips buat teman-teman yang bisa dilakukan terlebih dahulu adalah teman-teman harus cari tahu sebenarnya pengaruh menjadi asam lambung itu karena apa. Bisa saja bukan salah kopinya, tapi salah dari hal-hal lain yang ternyata membuat teman-teman jadi asam lambung," kata Ryan dalam temu media di Jakarta, Jumat, dilansir ANTARA.
Pilih Jenis Kopi
Lalu berikutnya yakni memilih jenis kopi yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing individu dalam mencerna kopi. Ini karena setiap orang punya tingkat resistensi berbeda-beda terhadap jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh.
Bagi pemula, Ryan menyarankan untuk mencoba jenis kopi excelsa yang punya aroma unik seperti Nangka dan sedikit stroberi. Kopi jenis ini pun punya rasa manis yang lebih dominan. Teksturnya cukup ringan dengan intensitas kafein tidak terlalu kuat, dianggap lebih ramah bagi para pemula peminum kopi.
"Tapi tergantung ya, balik lagi, teman saya juga ada yang beberapa yang ketika minum robusta ternyata enggak pengaruh apa-apa di lambungnya. Tapi begitu minum arabica ternyata ada dampak atau efek di lambungnya, jadi teman-teman bisa menemukan dulu kopi apa yang sebenarnya cocok buat kalian sehingga lebih nyaman, lebih aman dalam konsumsi kopi," jelasnya.
Â
Bahan Tambahan untuk Racikan Kopi
Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah bahan lain yang dicampurkan ke dalam racikan kopi, seperti misalnya susu putih. Menurut Ryan, kebanyakan orang menyalahkan kopi atas asam lambung yang tiba-tiba naik. Padahal, bisa jadi orang tersebut menderita intoleransi terhadap laktosa.
Selain itu, perlu diperhatikan pula takaran kopi yang diminum. Ia menganjurkan sebaiknya masyarakat hanya membuat kopi untuk takaran satu cangkir sehari agar tidak mengalami efek samping berupa dehidrasi.
"Satu cangkir saja, 170 sampai 220 mili, satu seduhan itu saja sudah cukup" ujar Ryan.
Â
Advertisement
