Menyasar Sistem Otak, Adiksi Media Sosial Mirip Kecanduan Narkoba

Dokter menyatakan bahwa saat ini, masalah kesehatan mental terkait media sosial menjadi salah satu prioritas dalam program kesehatan jiwa.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Okt 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Media sosial saat ini banyak disorot terkait pengaruhnya terhadap kesehatan mental penggunanya. Salah satu masalah yang muncul adalah efek negatif terhadap kejiwaan seseorang termasuk kecanduan.

Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa, Agung Frijanto, pedoman gangguan jiwa di Amerika Serikat telah menyertakan internet, termasuk media sosial, sebagai hal yang berpotensi menyebabkan adiksi atau kecanduan.

"Apa gejalanya? Mirip seperti adiksi narkoba. Karena yang disasar itu juga sistem di otak," kata Agung di gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, ditulis Rabu (9/10/2019).

Dalam temu media terkait Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019 pada Senin lalu, Agung mengatakan bahwa ketika seseorang kecanduan media sosial atau internet, dia mengalami masalah yang sama dengan adiksi narkoba dan pornografi.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Kualitas Hidup Terganggu

Cara chat LINE di PC tanpa perlu install aplikasi
Aplikasi Media Sosial / Sumber: iStock

Agung mengatakan bahwa gejala kecanduan internet terlihat ketika kualitas hidup seseorang terganggu. Sehingga, baik guru, orangtua, dan masyarakat diminta untuk lebih mengenali hal ini.

"(Contohnya) bolos sekolah, kemudian perilakunya menentang guru dan orangtua. Jadi hari-harinya dipenuhi untuk memenuhi keinginan ketergantungannya itu," ujar Agung yang menjabat sebagai Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa itu.

"Apabila dihentikan, dia bisa teriak-teriak, gelisah, karena withdrawal atau kalau dalam bahasa narkoba sakaw atau gejala putus zat, gejala putus terhadap paparan media sosial itu," jelasnya.

Agung sendiri menyatakan bahwa saat ini, masalah kejiwaan terkait media sosial sudah menjadi prioritas dari program kesehatan jiwa, khususnya bagi kaum muda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya