Serampangan Beri Antibiotik Malah Merugikan Peternak Sendiri

Pemberian antibiotik ke hewan ternak secara serampangan malah merugikan peternak itu sendiri.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Nov 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 07:00 WIB
20161130-Produksi-Telur-Ayam-FF1
Peternakan ayam . (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan antibiotik yang tidak tepat di peternakan ternyata mempercepat laju resistensi antimikroba baik pada hewan dan manusia. Selain itu, kerugian juga bisa terjadi pada hewan ternak itu sendiri.

"Kalau peternak serampangan pakai antibiotik sebenarnya mengancam usahanya dia sendiri kok. Dia cepat atau lambat akan mengalami kerugian," kata dokter hewan Wayan Wiryawan di Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Wayan, yang juga pengurus dan anggota Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia mengatakan bahwa kerugian pertama pemakaian antibiotik dengan tidak benar pada hewan adalah memicu resistensi kuman yang 'oportunis.'

"Kenapa saya sebut oportunis? Karena kuman itu seakan-akan bersahabat dengan kita, padahal di saat kita lengah, daya tahan tubuh turun, stres, akhirnya gampang kena penyakit bakteri," kata Wayan.

Kondisi lain perlu diwaspadai adalah super-infeksi. Kondisi tersebut berarti adanya bakteri yang bisa bertahan hidup dan resisten antibiotik, menjadi dominan karena terganggunya keseimbangan mikroflora dalam usus, dan menimbulkan penyakit.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Bakteri Baik di Hewan Ternak Harus Dijaga

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Peternakan ayam petelur (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Wayan mengungkapkan, kebiasaan memberikan antibiotik secara tidak tepat juga mengancam bakteri yang baik dan berguna bagi makhluk hidup. Kondisi ini berlaku pada hewan dan juga manusia.

"Kalau kita mau sehat, kita harus menjaga bakteri baik yang ada di tubuh kita, di usus. Baik usus hewan maupun manusia. Jadi, di hewan pun harus dijaga bakteri baik."

Namun, bakteri baik tidak mengenal resisten terhadap antibiotik. Berbeda dengan bakteri berbahaya yang bisa menjadi resisten.

Masalah lain adalah gangguan fungsi hati dan ginjal pada hewan. Di hewan ternak, kondisi ini jelas menurunkan kualitas hewan.

Wayan menegaskan, antibiotik hanya diperlukan untuk pengobatan hewan ternak mengalami sakit karena infeksi bakteri saja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya