Waspadai Penyakit yang Sering Menyerang Anak Usai Banjir

Sejumlah penyakit pasca-banjir bisa saja menyerang anak sebab imunitas mereka yang masih lemah. Sebut saja risiko penyakit influenza, demam berdarah, diare dan leptospirosis.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Jan 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 09:00 WIB
[Fimela] Banjir
Ilustrasi Banjir | unsplash.com/@jonfordphotos

Liputan6.com, Jakarta Banjir yang sempat melanda ibukota Jakarta beberapa hari lalu sedikit banyak menyisakan kotoran di rumah. Semangat membersihkan rumah setelah banjir tentu baik, tapi jangan lupakan keselamatan keluarga.

Sejumlah penyakit pasca-banjir bisa saja menyerang anak sebab imunitas mereka yang masih lemah. Sebut saja risiko penyakit influenza, demam berdarah, diare dan leptospirosis.

Seperti dimuat dari laman Kementerian Kesehatan, virus influenza menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus ataupun liur yang ditularkan melalui mulut, hidung ataupun tangan yang menyentuh benda terkontaminasi. Sedangkan virus demam berdarah dibawa nyamuk Aedes Aeggypti yang sering muncul di musim hujan. Sedangkan diare biasanya akibat mengonsumsi makanan terkontaminasi bakteri E.coli, Salmonella, Shigella dan lainnya.

Penyakit lain juga muncul saat aliran air naik ke rumah. Sisa kotoran tikus bisa saja menempel di area rumah yang bisa menyebabkan penyakit Leptospirosis. Gejalanya seperti batuk, menggigil, diare, sakit kepala, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah dan iritasi.

Untuk itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan selepas banjir. Salah satu yang bisa dilakukan adalah selalu mencuci tangan dan kaki setelah membersihkan area rumah yang terkena banjir. Selain itu, dianjurkan untuk menggunakan sepatu karet tinggi (boots) untuk mencegah leptospirosis. Dan terakhir membersihkan rumah dengan disinfektan.

 

Banjir Jakarta

Banjir Jakarta
Warga tampak mencuci motor di dekat tumpukan sampah usai banjir merendam wilayah Makasar, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Cara pencegahan penyakit pada anak

Banjir bisa memberikan dampak berbahaya, terutama bagi anak-anak. Berikut ini adalah panduan singkat untuk menjaga anak-anak Anda setelah banjir, dilansir dari Babycenter, Senin (6/1/2020)

1. Jika sedang membersihkan rumah dengan anak-anak, mintalah bantuan orang lainnyauntuk menjaga anak-anak.

2. Jelaskan kepada anak-anak mengenai apa yang terjadi sejelas mungkin dan yakinkan mereka bahwa semuanya akan baik-baik saja dan tetap mengikuti instruksi orangtua untuk tidak menyentuh barang-barang yang kotor.

3. Jauhi anak-anak dari air banjir dan pastikan anak-anak Anda tetap hangat dan kering. Jika pakaian mereka lembab, segera ganti yang kering. Jangan biarkan mereka tidur di tempat tidur yang basah.

4. Perbanyak minum air putih atau susu hangat.

5. Jauhkan mainan dan barang-barang lainnya dari anak-anak sebelum didesinfeksi.

6. Ambil benda atau puing-puing yang mungkin menyebabkan anak tersandung. Berhati-hatilah di area yang licin atau tempat yang bisa membahayakan anak.

7. Pastikan anak-anak tidak menyentuh area banjir seperti tembok dan lantai yang berpontensi menampung jamur.

8. Jika anak memiliki alergi atau kesulitan bernapas seperti asma, jauhkan dari tempat yang lembap yang dapat mengiritasi dada, mata, hidung, dan tenggorokan mereka.

9. Jika ada gejala penyakit, termasuk batuk dan flu, segera periksakan ke dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya