Tips Mendidik Anak untuk Belajar Rasa Syukur

Rasa syukur pada anak merupakan suatu hal yang dapat menjadi suatu kebiasaan apabila ditanamkan secara terus menerus.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi bersyukur
Ilustrasi bersyukur (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Rasa syukur merupakan emosi yang mengekspresikan penghargaan atas apa yang telah dimiliki oleh seseorang.

Sebuah penelitian dari University of California San Diego School of Medicine menemukan bahwa manusia yang lebih bersyukur dapat memiliki kesehatan fisik yang lebih baik. Penelitian lainnya juga menemukan bahwa bersyukur dapat meningkat sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari Psychology Today bahwa seseorang dapat dengan sengaja menumbuhkan rasa syukur di dalam diri dan memiliki manfaat untuk kehidupan pribadi maupun sosial.

Menumbuhkan rasa syukur pada anak tentu dapat dipelajari. Jika hal tersebut ingin terjadi pada anak-anak, maka orang tua harus berperan secara aktif untuk dapat mengajarkan anaknya untuk selalu memiliki rasa syukur di dalam dirinya.

“Beberapa orang mungkin tidak memiliki rasa syukur pada dirinya secara alami, tetapi ini dapat dijadikan sebuah kebiasaan yang akan Anda alami,” ujar Dr. Norman Rosenthal, seorang profesor klinis ahli psikiater di Georgetown University School of Medicine.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini :


Cara Menumbuhkan Rasa Syukur Pada Anak

20160316-Ilustrasi-Pengasuh-Anak-iStockphoto
Ilustrasi Pengasuh Anak (iStockphoto)

1.    Jadilah role-model

Ada pepatah yang mengatakan “like father like son”, hal itu tentu orangtua selalu menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam melakukan berbagai hal. Apabila menginginkan anak Anda menjadi anak yang selalu memiliki rasa syukur, alangkah baiknya dimulai dari diri Anda sendiri untuk dapat dijadikan panutan nantinya bagi anak-anak.

Lakukan di setiap kesempatan untuk menunjukkan rasa syukur pada anak-anak, tetapi tidak dengan cara yang dibuat-buat.

Dalam hal itu anak-anak anda akan melihat dan dan menyerapnya.

2.    Jadikan bersyukur menjadi suatu kebiasaan

Rasa syukur tidak bisa dipelajari hanya sekali atau dua kali. Itu harus dilakukan secara terus menerus hingga secara tak sadar menjadi suatu kebiasaan yang baik.

Ketika akan mengajarkan rasa syukur dan ungkapan lainnya perlu untuk terus mendorong dan mengingatkan juga.

Seperti yang dilansir dari Psychology Today mengatakan bahwa terdapat sebuah penelitian yang menemukan dibutuhkan waktu 66 hari untuk menciptakan suatu kebiasaan.

3.    Ajarkan untuk mengucap “terima kasih”

Pada saat ini tentu sebagai orang tua wajib mengajarkan anaknya untuk selalu berucap kebaikan, seperti mengatakan “tolong” ketika membutuhkan bantuan, mengatakan “maaf” jika berbuat salah, dan yang tak boleh terlewatkan yaitu mengatakan “terima kasih” ketika merasa bersyukur.

Selalu ingatkan anak-anak untuk mengucapkan “terima kasih” atas apa yang telah menjadi rasa syukur dalam hidupnya. Namun, juga perlu ditekankan bahwa anak-anak harus tulus mengucapkannya dan tanpa paksaan.

4.    Jangan terlalu memanjakan anak

Cobalah untuk tidak selalu memberikan apa yang anak Andak minta. Ajarkan anak-anak untuk berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan dengan caranya sendiri.

Selalu tekankan hal itu untuk anak-anak Anda, agar ketika ia mendapatkan hal yang ia inginkan dengan caranya sendiri dapat lebih meningkatkan rasa syukurnya.

 

Penulis : Vina Muthi A.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya