Hanya Makan Camilan Bertahun-tahun, Ibu Dua Anak Meninggal Akibat Malanutrisi

Ibu dua anak di Inggris dikabarkan memiliki gangguan makan dan depresi selama bertahun-tahun

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jan 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi Camilan
Ilustrasi Camilan (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu meninggal usai berjuang melawan gangguan makan yang membuatnya tak bisa mengonsumsi apa pun selain camilan yang biasa dimakan dalam pesta anak-anak.

Wanita bernama Charlotte Broad itu dikabarkan selalu menolak untuk makan dan minum. Dia juga sering muntah hingga tenggorokannya menghitam. Dokter pun kesulitan mengatasinya.

Diketahui, ibu 32 tahun ini sempat mengalami depresi usai kehilangan bayinya ketika melahirkan pada 2007. Hal itu membuatnya pola makannya yang sudah buruk menjadi lebih parah. Selama bertahun-tahun dia tidak makan makanan lain selain camilan.

"Dia makan keripik keju dan keripik bawang, poppadom, dan kerupuk udang, dan hanya itu. Dia tidak pernah makan yang lain," kata Mark Darley, pasangan Charlotte yang sudah bersamanya selama 10 tahun seperti dikutip dari The Sun pada Selasa (14/1/2020).

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Gangguan Makan Sejak Muda

Ilustrasi Keripik Kentang
Ilustrasi Keripik Kentang (iStockphoto)​

Dikutip dari Daily Mail, gangguan makannya tetap terjadi meski dia hamil anak kedua dan ketiganya. Bahkan saat kehamilan kedua, dia hanya makan camilan.

Dalam sidang kematiannya, saudara Charlotte, James mengatakan bahwa sejak muda, dia memang memiliki kebiasaan mengonsumsi nugget dan keripik setiap hari.

"Pada saat saya meninggalkan rumah, dia masih makan nugget ayam dan keripik, tetapi tidak pernah sayuran," kata James.

Mengalami Malnutrisi

Nugget
Kreasi sayur untuk anak (Sumber: Istockphoto)

Di awal 2019, Charlotte dibawa ke sebuah rumah sakit di Winchester dan dirawat hingga meninggal pada 18 Januari 2019.

Saat dirawat, Charlotte menolak makanan. Bahkan dia tidak mau menerima nutrisi melalui infus. Saat itu, dokter bertanya apa yang akan terjadi jika dirinya tak makan.

"Saya mungkin akan mati," kata Charlotte pada saat itu. Bahkan beberapa hari sebelum meninggal, dia menolak pemeriksaan dan diambil darahnya.

Petugas koroner Samantha Marsh mengatakan bahwa gangguan makan yang dialami Charlotte sangat sulit diatasi. Dia juga menolak semua pelayanan kesehatan mental yang ditawarkan.

Ahli patologi Adnan Al-Badri mengatakan bahwa saat meninggal Charlotte mengalami tahap awal gagal jantung sebagai akibat dari kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkannya mengalami kegagalan organ.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya