Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi dalam American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics (AJODO) menemukan bahwa menggigit kuku bisa menjadi salah satu pertanda ketidakseimbangan emosional.
Meskipun sangat umum, menggigit kuku atau onychophagia biasanya muncul ketika seseorang ketakutan atau kelelahan, yang dapat memacu perilaku stres yang berhubungan dengan mulut lainnya, seperti mengunyah pensil, menggigit bibir, atau merokok.
Baca Juga
Selain dari segi psikologis, rekan profesor dermatologi di George Washington University, dr. Adam Friedman menuturkan bahwa menggigit kuku juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Dilansir dari laman Mens Health, dipaparkan setidaknya 7 masalah kesehatan yang dapat muncul akibat menggigit kuku.
Advertisement
1. Infeksi
Jika seseorang menggigit kuku terlalu dalam, kulit halus di bawah kuku bisa terekspos, dan membiarkannya dengan mudah terkena bakteri atau patogen di mulut.
"Semua mulut kita penuh dengan bakteri, sehingga Anda dapat dengan mudah menginfeksi diri Anda sendiri," kata Friedman.
Sebuah penelitian dalam jurnal American Family Physician menemukan salah satu bentuk infeksi yang paling umum disebut paronychia, dan dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan benjolan berisi nanah. Infeksi itu dapat bertahan selama berminggu-minggu pada suatu waktu.
Friedman mengatakan, menggigit kutikula kuku adalah penyebab paronikia (infeksi) yang paling umum terjadi.
Simak Video Menarik Berikut:
2. Peradangan
Friedman menuturkan air liur yang keluar dengan menggigit kuku mengandung komposisi kimia untuk memecah lemak dan molekul makanan lainnya. Akan tetapi, meski air liur membantu pencernaan, air liur juga dapat merusak kulit ujung jari jika terus-menerus menempelkannya di mulut.
“Untuk alasan yang sama, menjilati bibir Anda dapat menyebabkan bibir menjadi pecah-pecah; air liur Anda sebenarnya merusak kulit,” kata Friedman.
3. Penyakit
Memasukkan jari ke dalam mulut akan memberikan akses pada mikroorganisme jahat masuk ke dalam tubuh, yang dapat dengan mudah terserang beragam penyakit dari yang ringan hingga berat, misalnya pilek, radang tenggorokan, hingga virus perut yang serius.
"Tangan kita bersentuhan dengan semua jenis puing dan patogen, dan cenderung terjebak di bawah kuku kita," ujar Friedman.
4. Pertumbuhan kuku yang tidak normal
Kuku mengandung lapisan generatif yang disebut matriks, yang merupakan semacam tempat dari mana semua sel kuku tumbuh. Jika seseorang punya kebiasaan menggigit kukus, hal itu akan merusak matriks, yang dapat menyebabkan kuku yang tumbuh ke dalam atau kelainan bentuk kuku.
Advertisement
5. Kutil Wajah
Friedman menuturkan dengan menyentuh wajah atau mulut dengan kuku yang terkontaminasi, dapat menumbuhkan kutil di wajah atau leher seseorang.
Pada umumnya, ukuran kutil yang kecil tidak akan menimbulkan rasa sakit sedikitpun. Namun seiring dengan pertumbuhan kutil yang semakin membesar dan menyebar, rasa sakit pun bertambah. Selain sakit, penampilan di sekitar kuku akan terlihat buruk.
6. Masalah gigi
Menurut studi AJODO, menggigit kuku dapat menyebabkan gigi menjadi bengkok, dan fraktur pada gigi yang digunakan untuk melakukan menggigit kuku dapat memicu penyakit gusi gingivitis (radang gusi).
7. Herpes
Kondisi ini disebut herpetic whitlow. Jika seseorang menderita herpes oral, hal itu bisa mengakibatkan demam, tetapi biasanya gejala pertama adalah rasa sakit yang membakar dan kesemutan di ujung jari yang terinfeksi.
Setelah satu atau dua minggu, herpes tersebut dapat berisi luka cairan atau darah yang akan bertahan (bersama dengan rasa sakit) selama dua minggu.
Penulis: Lorenza Ferary