Kontrasepsi yang Tepat Saat Pandemi Corona

Mengenai jenis kontrasepsi hal tersebut dikembalikan ke masing-masing individu

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 09:00 WIB
Alat Kontrasepsi Ayudi
Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi IUD (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa penggunaan kontrasepsi di saat pandemi Corona penting sekali guna mencegah kehamilan di masa saat ini. Mengenai jenis kontrasepsi hal tersebut dikembalikan ke masing-masing individu.

"Sebetulnya semua kontrasepsi bisa dipakai ya. Ini tergantung kondisi masing-masing. Mulai dari pil, susuk (implan), IUD, atau penggunaan hormon-hormon lainnya tidak ada masalah saat pandemi Corona," kata Hasto dalam live Instagram Klikdokter bersama BKKBN.

Hanya saja, pada saat pandemi Corona ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan. Misalnya, dokter kebidanan dan kandungan maupun bidan yang biasa menangani tidak praktik.

"Mau suntik tapi bidannya enggak buka, ini kan suatu kendala. Sebagai gantinya bisa pakai pil sebenarnya," kata Hasto.

Bagi yang biasa menggunakan kontrasepsi suntik tiga bulan sekali yang berisi progesteron, pastikan saat pindah menggunakan pil juga menggunakan berbasis progesteron. "Supaya tidak terganggu siklusnya," tutur pria yang juga dokter kebidanan dan kandungan konsultan ini.

 

Implan dan IUD

Alat KB IUD (iStock)
Ilustrasi alat KB IUD atau spiral (iStockphoto)

Sementara itu bagi yang menggunakan alat kontrasepsi susuk, bila masa berlaku sudah habis harus segara diganti karena bisa terjadi kehamilan. "Kalau enggak segera pasang susuk, atau konsumsi pil atau suntik," sarannya.

Sementara itu, bagi yang menggunakan spiral atau IUD, bila batas waktu sudah lewat satu atau dua minggu masih aman. "InsyaAllah masih aman kalau lewat seminggu atau dua minggu," tuturnya.

Simak juga video menarik berikut ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya