Menilik Menu Makan Pasien COVID-19 di Wisma Atlet, Senikmat Apa?

Menu utama selalu ada protein hewani dan nabati tak ketinggalan sayur dan buah. Seperti ini menu makanan pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Jakarta.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Sep 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 11:00 WIB
Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai beroperasi untuk tampung OTG Covid-19 pekan depan
Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai beroperasi untuk tampung OTG Covid-19 pekan depan. (dok Satgas Covid-19)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari ini di media sosial ramai membicarakan menu makanan pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Warganet menyebut makanan dalam foto yang beredar tampak menggugah selera. Senikmat apa?

Liputan6.com berkesempatan bertanya langsung pada pasien serta penyintas COVID-19 yang pernah menjalani perawatan di Wisma Atlet Kemayoran.

Berbicara kenikmatan memang soal selera, tapi menurut Nunung yang kini tengah menjalani isolasi di Tower 5 RSD Wisma Atlet, menu utama yang disajikan bagi pasien COVID-19 di Wisma Atlet memang enak.

"Tapi benar makanannya enak-enak," ujar seorang wanita 47 tahun yang sudah lima hari menjalani isolasi di Wisma Atlet.

Penyintas COVID-19 yang pernah menjalani isolasi di RSD Wisma Atlet, Agam, mengatakan bahwa selama berada di sana pada akhir Agustus hingga awal September lalu mendapat fasilitas makan tiga kali sehari. Menu pasien COVID-19 di Wisma Atlet disajikan dalam bentuk nasi kotak setiap pagi sekitar pukul 07.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 19.00.

"Menunya lengkap, kok," cerita Agam saat dihubungi Senin (22/9/2020).

Dalam satu kotak makan, Nunung akan menerima karbohidrat, beberapa jenis protein, sayur, dan buah. Misalnya pada siang kemarin Nunung menerima nasi, ayam bakar, ikan tepung, tempe goreng, capcai (wortel, jamur, sawi) dan buah jeruk.

"Yang pasti, selalu ada ikannya," tutur Nunung.

Lalu, saat makan malam Nunung menceritakan mendapatkan daging empal, tahu, bakso ikan goreng, sayur taoge dengan buah pisang.

"Di sini kan ada ahli gizi, jadi makanannya sesuai standar gizi," tutur wanita asal Kebun Jeruk, Jakarta Barat kepada Liputan6.com.

Kehadiran makanan tinggi protein memang dibutuhkan pasien COVID-19. Beberapa waktu lalu Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (DPP Persagi) Triyani Kresnawan menyebutkan bahwa kebutuhan protein bagi pasien yang terinfeksi lebih tinggi dari orang normal. 

"Salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi," kata Triyani dalam diskusi di BNPB Jakarta di bulan Mei lalu.

 

 

VIDEO: Potret Keseharian Relawan Medis di Wisma Atlet

Menu Makanan Disesuaikan dengan Kondisi Pasien

Menu siang pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Jakarta. (Dok Pribadi Nunung)
Menu siang pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Jakarta. (Dok Pribadi Nunung)

Nunung juga bercerita bahwa makanan yang diberikan ke pasien disesuaikan dengan kondisi pasien. Seperti dirinya dengan riwayat darah tinggi, maka makan makanan yang diberikan tidak tinggi garam.

"Untuk makan besar, kami pasien diberikan dua versi, untuk pasien biasa tanpa ada penyakit bawaan dan pasien dengan penyakit bawaan. Sebelum masuk kami ditimbang, ditensi oleh ahli gizi," cerita Nunung.

"Kalau dengan diabetes, biasanya dapat nasi merah," cerita Nunung.

Ketika makanan sudah tersedia bakal diinformasikan oleh tiap suster di masing-masing lantai lewat WhatsApp Group. Bisa juga memesan makanan dari luar lewat aplikasi online tapi bukan pasien yang menerima langsung, ada petugas yang bakal mengirimkan ke tower dan lantai sesuai tujuan.

 

Dapat Camilan Satu Kali

Salah satu camilan yang pernah diterima pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet. (Foto: Dok Pribadi Nunung)
Salah satu camilan yang pernah diterima pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet. (Foto: Dok Pribadi Nunung)

Tak cuma makan besar, pasien COVID-19 yang ada di Wisma Atlet juga mendapatkan camilan satu kali dalam sehari. Camilan itu dibagikan beberapa waktu sesudah makan pagi.

"Roti, risoles, pastel plus susu," cerita Agam.

Sementara, Nunung selama beberapa hari di sana sudah pernah mendapatkan hal yang sama dengan Agam juga bolu cake dan kacang hijau.

Meski nikmat, ada kerinduan bagi Nunung untuk masak sendiri. "Ya walaupun enak kan enakan di rumah mbak, bisa masak sendiri."

"Doakan ya mbak nanti pas swab hasilnya negatif biar bisa pulang ke rumah," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya