Mengukur Kualitas Para Capim KPK: Tak Bermasalah dan Tersandera

Sudah 85 Perawat di Indonesia Meninggal di Masa Pandemi COVID-19

Dari Maret hingga September 2020, PPNI mencatat 85 orang perawat meninggal dunia karena Virus Corona COVID-19

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Sep 2020, 10:22 WIB

Diterbitkan 22 Sep 2020, 09:57 WIB

Merawat Dunia Agar Sehat di Tengah Pandemi

Dua staf medis dari Provinsi Qinghai, China barat laut, beristirahat sebelum meninggalkan rumah sakit sementara Wuchang di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah (10/3/2020). Tema yang dipilih Dewan Perawat Internasional pada peringatan tahun ini adalah "Merawat Dunia agar Sehat". (Xinhua/Fei Maohua)

Liputan6.com, Jakarta - Perawat di Indonesia yang meninggal dunia masa pandemi COVID-19 jumlahnya lebih dari 50 orang.

"Sampai dengan September 2020, sudah 85 orang," kata Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Selasa, 22 September 2020.

Dari data yang diberikan Harif, 85 orang perawat yang meninggal di situasi pandemi COVID-19 berasal dari 15 provinsi, yaitu DKI Jakarta (16), Banten (2), Jawa Tengah (14), Jawa Timur (26), Sumatera Barat (2), Sulawesi Selatan (3), Kalimantan Selatan (5), Kalimantan Tengah (2), Kalimantan Timur (2), Sumatera Selatan (4), Sumatera Utara (3), Jawa Barat (3), Riau (1), Aceh (1), DPLN Kuwait (1).

Dengan demikian kasus meninggalnya perawat selama pandemi COVID-19 terbanyak berasal dari Jawa Timur.

Harif, mengatakan, banyaknya jumlah perawat yang wafat menunjukkan betapa rentannya profesi ini terpapar Virus Corona COVID-19 karena dari sisi waktu termasuk yang paling lama, paling dekat, dan paling sering kontak dengan pasien.

"Sehingga perlindungan keselamatan dari semua aspek terhadap perawat dan petugas kesehatan harus menjadi prioritas untuk memperkuat pertahanan terakhir menghadapi COVID-19, tanggung jawab negara, dan seluruh komponen," Harif menekankan.