Liputan6.com, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan tips agar masyarakat mudah dan aman mendapatkan pelayanan alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) selama masa pandemi COVID-19.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube BKKBN Official pada 15 September 2020 , ada beberapa kiat yang bisa dijalani guna meminimalisasi paparan Virus Corona COVID-19 selama layanan dilakukan.
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum pergi ke fasilitas kesehatan adalah mencari informasi yang akurat tentang AKDR, IUD, atau spiral. Jika informasi yang didapatkan sulit dimengerti atau kurang jelas, pasien bisa bertanya ke penyuluh Keluarga Berencana (KB) atau bidan.
Advertisement
Komunikasi dengan bidan atau penyuluh KB dapat dilakukan secara daring (online) seperti obrolan video, atau telepon.
Baca Juga
Setelah mengetahui segala informasi tentang alat kontrasepsi dalam rahim, tahap selanjutnya adalah mengatur jadwal pemasangan dengan bidan atau petugas yang dikenal. Pengaturan jadwal juga bisa dilakukan via telepon, jika konseling kurang memungkinkan untuk dilakukan via telepon, bisa dilanjutkan saat pertemuan langsung.
Kiat ketiga adalah mengisi tas dengan berbagai alat pelindung diri (APD) seperti masker, masker cadangan, hand sanitizer, face shield, dan lain-lain agar terhindar dari penularan COVID-19.
“Jangan lupa pakai masker, pakai maskernya jangan asal. Pakai masker dengan memegang talinya bukan bagian depan atau belakang masker, posisinya jangan terlalu atas dan jangan juga terlalu awah,” kata BKKBN.
Simak Video Berikut Ini:
Saat Sampai di Faskes
Setelah sampai di fasilitas kesehatan (faskes) hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Kemudian, baca rambu-rambu protokol kesehatan yang ditempel atau dipajang di faskes dengan baik.
“Sebelum masuk, semua orang akan dicek suhu tubuhnya, jika suhu di atas normal maka akan dilayani di jalur terpisah.”
Sesampainya di ruang tunggu, hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga jarak lebih kurang 1 meter dan hindari bersalaman dan kontak langsung dengan pasien lain.
Selanjutnya, petugas kesehatan terlatih akan memanggil pasien dan melontarkan beberapa pertanyaan. Proses ini dinamakan prosedur skrining untuk memastikan pelayanan berjalan lancar dan aman. Pasien diimbau untuk memberikan jawaban jujur.
“Sebelum memakai APD, setiap petugas harus mencuci tangan terlebih dahulu dan mengganti sarung tangan setiap kali selesai memberi pelayanan sesuai prosedur kesehatan.”
Semua alat KB, peralatan ruangan, dan APD akan dijaga kebersihannya dan dipastikan aman.
“Saat akan melakukan pemasangan AKDR, ibu akan diminta berbaring. Ibu boleh bertanya kepada petugas namun tetap jaga jarak. Jika ada faskes yang melayani tanpa mengindahkan protokol kesehatan maka ibu berhak bertanya,” tutupnya.
Advertisement