Pilpres AS 2020: Serba Pertama dari Wakil Presiden Terpilih Kamala Harris

Sejak kecil, Wapres terpilih dalam Pilpres AS 2020, Kamala Harris, dibesarkan oleh sang ibu dengan kebanggaan akan identitasnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Nov 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2020, 10:00 WIB
Cawapres Kamala Harris.
Cawapres Kamala Harris. Dok: AP Photo

Liputan6.com, Jakarta Joe Biden dan Kamala Harris dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih usai memenangkan Pilpres AS 2020.

Kamala Harris mencetak sejarah dengan menjadi Wakil Presiden AS perempuan pertama, sekaligus orang Amerika keturunan Asia, dan kulit hitam pertama yang menjabat di posisi ini.

"Meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir," kata Kamala Harris dalam pidato kemenangannya di Delaware, seperti dikutip dari USA Today pada Minggu (8/11/2020).

"Setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh dengan peluang," ujarnya.

Dikutip dari Business Insider, Kamala Harris lahir 56 tahun lalu di Oakland, California dari orangtua berdarah Jamaika dan India. Ia mendapatkan darah Jamaika dari sang ayah, Donald Harris, yang merupakan seorang ahli ekonomi.

Sang ibu, Shyamala Gopalan, adalah seorang aktivis dan peneliti kanker yang datang dari India. Dikutip dari Fox News, Shyamala pindah ke AS di usia 19 tahun untuk mengejar gelar doktor di bidang nutrisi dan endokrinologi di University of California, Berkeley.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Pengaruh Sang Ibu

Debat Cawapres AS
Senator Kamala Harris dari Partai Demokrat mengemukakan pendapatnya pada Debat cawapres Amerika Serikat di Kingsbury Hall, Universitas Utah di Salt Lake City, Rabu (7/10/2020). Dalam debat, Harris dan duduk dan penantangnya, Mike Pence diberi sekat kaca. (AP Photo/Patrick Semansky)

Sejak kecil, Harris sudah akrab dengan aktivisme karena orangtuanya yang aktif di gerakan hak-hak sipil.

Kepada People, ia pernah menceritakan bahwa ketika ia bersekolah di taman kanak-kanak tahun 1969, ia harus diantar ke sekolah mayoritas kulit putih sebagai bagian dari upaya desegregasi.

"Anda naik bus dan pergi ke sekolah. Sayangnya, kami masih melihat saat di mana sekolah-sekolah Amerika sangat dipisahkan, karena mereka terpisah berdasarkan pendapatan," ujarnya.

Dalam sebuah memoar di tahun 2019, Harris mengatakan bahwa sang ibu membesarkannya agar bangga dengan identitasnya.

"Dia tahu bahwa tanah air angkatnya akan melihat Maya (Harris) dan saya sebagai gadis kulit hitam, dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi wanita kulit hitam yang percaya diri dan bangga."

Ia menempuh perguruan tinggi di Howard University, Washington DC, sebuah institusi pendidikan kulit hitam bersejarah di AS, sebelum menjadi wanita dan kulit hitam pertama yang menjabat sebagai jaksa wilayah di San Fransisco dan jaksa agung California.

Pada 2016, ia menjadi wanita kulit hitam kedua dan orang Amerika keturunan India pertama yang bertugas di senat AS.


Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump

Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Covid-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya