WHO Sebut Hal Normal, Strain Baru Virus Corona pun Dilaporkan di Afrika Selatan

WHO juga mengatakan bahwa usai dilaporkannya strain baru Virus Corona di Inggris, situasinya tidak lepas kendali.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Des 2020, 09:04 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 08:57 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Dunia Tembus 10 Juta, 500 Ribu Orang Meninggal
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah) saat konferensi pers daring dari Swiss dilihat di Brussel, Belgia, Senin (29/6/2020). Virus corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, lebih dari 500 ribu di antaranya meninggal dunia. (Xinhua/Zhang Cheng)

Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa temuan dari varian baru Virus Corona penyebab COVID-19 adalah hal yang normal dalam sebuah perkembangan pandemi.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sambutan konferensi persnya pada Senin, 21 Desember 2020 waktu Jenewa, tidak menampik adanya laporan varian baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di Afrika Selatan dan Inggris.

"Virus bermutasi seiring waktu. Itu natural dan sudah diperkirakan," katanya seperti dikutip dari laman resmi WHO pada Selasa (22/12/2020).

Tedros mengatakan bahwa meski Inggris telah melaporkan bahwa varian baru Virus Corona ini lebih mudah menular, belum ada bukti mereka dapat menyebabkan gejala yang lebih parah atau kematian.

WHO pun tengah bekerja sama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetik dapat mempengaruhi perilaku strain baru Virus Corona tersebut.

"Intinya adalah kita perlu menekan penularan semua virus SARS-CoV-2 secepat mungkin. Semakin banyak kita membiarkannya menyebar, semakin banyak kesempatan untuk mengubahnya," Tedros menegaskan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Situasi Tidak Lepas Kendali

Banner Infografis Infografis WHO Akui Kemungkinan Penularan Covid-19 via Udara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Infografis WHO Akui Kemungkinan Penularan Covid-19 via Udara. (Liputan6.com/Trieyasni)

Pernyataan yang sama disampaikan Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan. Ia mengatakan bahwa temuan tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam sebuah evolusi virus.

Mereka juga memperingatkan adanya respons besar-besaran dari beberapa negara, yang membatasi perjalanan ke Inggris dan Afrika Selatan karena temuan varian baru ini.

"Sangat penting untuk transparan, sangat penting untuk memberi tahu publik apa adanya, tetapi penting juga untuk menyampaikan bahwa ini adalah bagian normal dari evolusi virus," kata dalam konferensi pers virtualnya, dikutip dari Channel News Asia.

Ryan juga menyebut bahwa data dari Inggris melaporkan, mereka belum memiliki bukti apakah varian virus corona ini dapat membuat orang bergejala lebih parah atau lebih mematikan, dibandingkan dengan COVID-19 yang sebelumnya, meski kemungkinan penyebarannya lebih mudah.

Mengutip Aljazeera, Ryan juga mengatakan bahwa varian virus Corona baru ini juga tetap bisa dikendalikan seperti strain-strain sebelumnya. "Situasi ini tidak lepas kendali, tapi tidak dapat dibiarkan."

WHO sendiri memperkirakan, dalam beberapa hari atau pekan ke depan, akan ada lebih banyak detail yang terungkap tentang dampak potensial dari strain baru virus corona yang mungkin lebih mudah menular ini.

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya