Saat Tenaga Kesehatan Sakit, Doni Monardo: Harus Peroleh Prioritas Penanganan

Saat tenaga kesehatan sakit, Doni Monardo berpesan mereka harus memeroleh prioritas penanganan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Jan 2021, 08:53 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2021, 08:53 WIB
Doni Monardo
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengajak liburan Tahun Baru 2021 tanpa bepergian dan di rumah saja demi mencegah penularan virus Corona. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Saat tenaga kesehatan sakit, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo berpesan mereka harus memeroleh prioritas penanganan. Pesan tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Doni, yakni Egy Massadiah.

Dalam tulisan Egy, Doni juga memberikan perhatian agar tenaga kesehatan dapat beristirahat atau libur dengan cukup. Bahwa waktu libur atau istirahat untuk tenaga kesehatan itu wajib, bukan hak.

"Libur dan istirahat bagi tenaga kesehatan adalah kewajiban. Dan yang terpenting, manakala tenaga kesehatan sakit, harus mendapatkan prioritas penanganan," tegas Doni sebagaimana ditulis Egy dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 31 Desember 2020.

"Jangan sampai terjadi, dokter atau tenaga kesehatan justru kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit."

Terkait perlindungan kepada tenaga kesehatan, Satgas COVID-19 membentuk Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan. Pembentukan ini rupanya dari rasa gundah Doni mengenai kematian (fatalitas) COVID-19 tenaga kesehatan yang tinggi.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Siapkan Mitigasi agar Tenaga Kesehatan Tidak Sakit

Para Penumpang di Stasiun Senen Jalani Swab Antigen
Calon penumpang menjalani swab antigen di Stasiun Senen, Jakarta, Senin (21/12/2020). Penumpang kereta api jarak jauh menunjukkan surat bebas Covid-19 dengan melakukan tes PCR atau tes rapid antibodi yang masih berlaku 14 hari sejak diterbitkan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Doni berpesan kepada Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan, yakni harus menyiapkan mitigasi agar tenaga kesehaan tidak sampai sakit, terlebih lagi masuk ICU.

“Dengan begitu, kita bisa menekan angka fatalitas tenaga kesehatan pada titik paling rendah,” katanya.

Jika perlu diatur fasilitas penunjang lain. Misal, jika tenaga kesehatan hendak berlibur, maka pesawat, kereta api, dan hotel, wajib memberi diskon sampai 50 persen.

Mengenai SOP bidang, Doni minta segera disiapkan. Terutama Harus diatur mekanisme dokter beristirahat. Contohnya, setelah tiga bulan bekerja terus-menerus, wajib istirahat selama seminggu.

Selama istirahat, semua kebutuhan tenaga kesehatan dipenuhi. Penghasilan tetap diberikan secara penuh.

Pada prinsipnya, program pembentukan Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan sudah mendapat persetujuan dan dukungan para pihak terkait. Termasuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Diharapkan bidang perlindungan tenaga kesehatan Satgas COVID-19 bisa efektif bekerja awal tahun 2021.


Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya