Efikasi Dinilai Rendah, Filipina Tak Sarankan Vaksin COVID-19 Sinovac untuk Nakes

Meski begitu, Filipina tetap merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac pada orang-orang yang memiliki reaksi alergi terhadap komponen vaksin corona lain yang ada

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Feb 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021, 20:00 WIB
Jumlah Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Filipina Melonjak
Seorang warga mengenakan masker di Manila, Filipina (2/8/2020). Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Filipina melonjak menjadi 103.185 setelah Departemen Kesehatan negara itu melaporkan total 5.032 kasus baru pada Minggu (2/8). (Xinhua/Rouelle Umali)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina pada Senin waktu setempat, menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sinovac. Hanya saja, vaksin tersebut tidak direkomendasikan untuk tenaga kesehatan (nakes).

Kepala BPOM Filipina Rolando Enrique Domingo menyatakan, lebih rendahnya data uji klinis pada tenaga kesehatan, menjadi alasan tidak direkomendasikannya vaksin Sinovac untuk kelompok tersebut.

"Menurut para ahli kami, vaksin (Sinovac) bukanlah vaksin yang terbaik bagi mereka," kata Domingo seperti dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (23/2/2021).

Di Filipina sendiri, paling tidak terdapat sekitar 1,4 juta tenaga kesehatan.

Menurut Domingo, pada individu sehat berusia 18 hingga 59 tahun dan tidak terpapar virus, tingkat efikasinya mencapai 65 sampai 91 persen.

Mengutip Philippine News Agency, Domingo mengutip hasil efikasi vaksin corona Sinovac di Indonesia mencapai 65,3 persen, sementara di Turki sebesar 91,2 persen. Namun, ia menyebut pada kelompok tenaga kesehatan, angka efikasinya hanya 50,4 persen.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Dinyatakan Aman

FOTO: Infeksi COVID-19 di Filipina Melonjak Melewati 500 Ribu Kasus
Penumpang asing yang mengenakan pakaian pelindung berbaris untuk penerbangan mereka ke China di Bandara Internasional Manila, Filipina, Senin (18/1/2021). Infeksi virus corona COVID-19 di Filipina telah melonjak melewati 500 ribu kasus. (AP Photo/Aaron Favila)

Domingo mengatakan efek samping vaksin corona Sinovac juga bersifat sementara, dengan sebagian besar reaksi ringan hingga sedang, seperti vaksinasi pada umumnya.

Ia mengatakan tidak ada masalah keamanan khusus yang dilaporkan. Pemantauan dan pengawasan ketat akan dilakukan usai imunisasi apabila terjadi lebih banyak efek samping yang dilaporkan.

"Vaksin ini merupakan pilihan yang baik untuk individu yang memiliki alergi terhadap komponen dari vaksin lain yang ada, yang menyebabkan anafilaksis dan alergi parah lainnya," kata Domingo.

Ia juga mengatakan bahwa otoritas Indonesia, merujuk pada Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga telah memberikan sertifikasi halal pada vaksin COVID-19 bernama CoronaVac tersebut.

CoronaVac menjadi vaksin COVID-19 ketiga yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat di Filipina. Pada Januari lalu, negara itu telah memberikan Emergency Use Authorization bagi vaksin corona AstraZeneca dan Pfizer.

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya