Kontroversi Vaksin Nusantara, Menkes Budi Gunadi: Berdebatnya Lewat Jurnal Ilmiah Saja

Kontroversi Vaksin Nusantara, Menkes Budi respons agar bisa dibicarakan pada tataran ilmiah.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Apr 2021, 08:37 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 08:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyempatkan berikan arahan pada kegiatan Peningkatan SDM Kader Pembina Rohis TNI AD tahun 2021 di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa, 23 Februari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Kontroversi Vaksin Nusantara yang tengah terjadi, menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, harus bisa dibicarakan pada tataran ilmiah. Apalagi perdebatan-perdebatan soal vaksin berbasis sel dendritik ini bersifat saintifik.

"Saya bukan ahlinya, tapi dari yang saya pelajari, vaksin ini--termasuk Vaksin Nusantara--sifatnya sangat scientist, sangat ilmiah," ucap Budi dalam forum diskusi pada Minggu, 18 April 2021 malam.

"Jadi, tolong dibicarakan pada tataran ilmiah, seperti seminar, jurnal-jurnal ilmiah. Itu sangat 'oke' untuk berdebat, terlebih lagi di jurnal ilmiah. Tapi dilakukan juga oleh ilmuwan-ilmuwan."

Ranah ilmiah dinilai cocok untuk saling tukar informasi, berdiskusi sekaligus perdebatan mengenai pengembangan Vaksin Nusantara. Para ilmuwan juga dapat menyuarakan pandangan secara keilmiahan.

"(Perdebatan Vaksin Nusantara) Jangan dilakukan pada tataran media atau tataran politik. Saya pikir enggak cocok. Biarkan para ilmuwan berdebat pada tataran ini (ilmiah)," imbuh Budi Gunadi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Vaksin Nusantara Harus Dibuat Sesuai Kaidah Ilmiah

Layanan Vaksinasi Covid-19 Drive Thru
Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 di pos pelayanan vaksinasi Covid-19 Drive Thru Halodoc Kedua di West One City, Cengkareng, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Pos Layanan Vaksinasi Drive Thru kedua itu diharapkan dapat mempermudah masyarakat mengakses vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Budi Gunadi Sadikin juga menambahkan, ia menyambut baik segala penelitian dan pengembangan vaksin.

"Untuk Vaksin Nusantara, saya bicara dalam posisi sebagai Menteri Kesehatan bilangnya begini, nomor satu, semua penelitian, apalagi itu terkait dengan produksi, I'm more welcome (saya sambut baik)," tambahnya.

"Karena kita tahu vaksin yang ada (produk luar) kan cuma berlaku mungkin setahun atau 18 bulan."

Walau begitu, pembuatan vaksin harus memenuhi kaidah ilmiah, termasuk pengembangan Vaksin Nusantara. Upaya ini demi menjamin perlindungan kepada masyarakat yang akan disuntikkan.

"Vaksin ini diberikan kepada orang sehat. Kalau diberikan kepada orang sehat mesti lebih hati-hati. Nanti bagaimana, kalau ada apa-apa. Agar yang sehat itu benar-benar sehat, jangan malah jadinya sakit (setelah disuntikkan)," pungkas Menkes Budi.

"Tentunya, vaksin harus dibikin berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan protokol kesehatan yang baku dan ketat. Tolong, jangan dicross (dipotong) atau shortcut (diperpendek). Jangan di cut counters (potong)."


Infografis Jurus Lolos Malapetaka Covid-19 Akibat Kerumunan

Infografis Jurus Lolos Malapetaka Covid-19 Akibat Kerumunan
Infografis Jurus Lolos Malapetaka Covid-19 Akibat Kerumunan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya