Percaya Kinerja BPOM soal Vaksin Nusantara, Eks Pimpinan KPK: Bukti Kami Waras

Percaya kinerja BPOM soal Vaksin Nusantara, eks pimpinan KPK sampaikan hal itu sebagai bukti warga yang waras.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2021, 13:00 WIB
Vaksinasi COVID-19 untuk Para Guru
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 di Puskesmas Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/4/2021). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 5,5 juta guru dan tenaga pendidik mengikuti vaksinasi COVID-19 sampai akhir Juni 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Percaya kinerja BPOM mengevaluasi dan menilai Vaksin Nusantara, eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas menyampaikan bahwa hal itu membuktikan sebagai warga yang waras.

Kepercayaan terhadap BPOM melalui Pernyataan Terbuka berjudul, Tim BPOM, Majulah Terus! yang didukung 105 tokoh. Mereka berasal dari berbagai kalangan, baik pejabat, tokoh masyarakat, sastrawan, peneliti, dokter, dan dosen. Bahkan mantan menteri pun ikut mendukung.

"Dukungan ke BPOM tidak meminta izin ke siapapun. Inisiatif ini muncul secara alami, lalu kami diskusi di Grup WhatsApp Gerakan Solidaritas Sejuta Antigen," ujar Erry saat konferensi pers Pernyataan Terbuka kepada BPOM pada Sabtu, 17 April 2021.

"Intinya, bentuk kepedulian murni kami sebagai warga (negara) yang waras."

Untuk proses penggalangan pernyataan hingga terkumpul 105 tokoh, lanjut Erry terbilang sederhana. Dari diskusi, anggota grup WhatsApp saling menghubungi teman-teman lain. Informasi mendukung kinerja BPOM terkait Vaksin Nusantara menyebarluas.

"Tadi saya sampaikan, proses penggalangan pernyataan berawal dari diskusi di grup  WhatsApp. Kemudian masing-masing (anggota grup) menghubungi teman-teman dan terkumpullah kami, ada lebih dari 100 orang," lanjutnya.

"Sesederhana itu kepedulian kami (untuk BPOM)."

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Dukungan untuk BPOM Dilandasi Akal Sehat

FOTO: Kepala BPOM Paparkan Terkait Vaksin COVID-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Anggota Solidaritas Sejuta Tes Antigen Alif Iman Nurlambang menambahkan, dukungan 105 tokoh kepada BPOM atas kinerja mengawal, mengevaluasi, dan menilai Vaksin Nusantara dilandasi akal sehat. Proses terkumpul 105 tokoh tersebut dalam waktu 30 jam.

"Dukungan moral ini dilandasi oleh satu akal sehat untuk menyampaikan secara terbuka. Sesimpel itu," tambahnya.

"Sejauh yang saya pantau, bentuk kegiatan inisiatif dalam waktu 30 jam sudah terkumpul lebih dari 100 orang. Saya menyampaikan terima kasih dan salut atas dukungan Bapak/Ibu."

Dukungan 105 tokoh menyuarakan, selama ini BPOM sudah terbukti bekerja sesuai prosedur keilmuan perihal pembuatan dan pengembangan vaksin juga obat. (Selengkapnya: Polemik Vaksin Nusantara, 105 Tokoh Percaya Integritas BPOM)

BPOM juga belum memberikan sinyal lampu hijau untuk dilanjutkan uji klinik fase 2. Tim Peneliti Vaksin Nusantara diminta memperbaiki data uji praklinik dan uji klinik fase 1.

Sebagaimana fungsi BPOM menjamin mutu keamanan produk vaksin dan obat yang akan diberikan kepada masyarakat.


Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya