India Hadapi Gelombang Kedua COVID-19, Pasokan Oksigen Kian Menipis

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa India tengah menghadapi ‘badai’ virus COVID-19 dan berupaya mencukupi pasokan oksigen yang kian menipis.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 19:00 WIB
FOTO: Berjuang Lawan Corona, Warga India Nyalakan Lilin hingga Obor
Perdana Menteri India Narendra Modi menyalakan lampu minyak untuk menandai perjuangan melawan pandemi virus corona COVID-19 di New Delhi, India, Minggu (5/4/2020). Modi mengatakan aksi ini akan menghilangkan kegelapan yang diciptakan oleh COVID-19. (Twitter via AP)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa India tengah menghadapi ‘badai’ virus COVID-19 yang mengacaukan sistem kesehatan negara tersebut. Pemerintah setempat terus berupaya memastikan ketersediaan pasokan tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat anti-virus yang mulai menipis.

“Situasinya bisa dikendalikan sampai beberapa minggu lalu. Gelombang kedua infeksi datang seperti badai," kata Modi dalam sebuah pidato di televisi, dikutip dari Al Jazeera.

“Pemerintah pusat dan negara bagian, serta sektor swasta, bersama-sama berusaha memastikan pasokan oksigen bagi mereka yang membutuhkan. Kami mencoba meningkatkan produksi dan pasokan oksigen di seluruh negeri," tambahnya.

Wakil Menteri Delhi Manish Sisodia menyebut, rumah sakit pemerintah besar di ibukota India itu memiliki oksigen antara delapan dan 24 jam sedangkan beberapa rumah sakit swasta hanya punya cukup oksigen untuk empat sampai lima jam.

"Jika kami tidak mendapatkan cukup pasokan besok pagi, itu akan menjadi bencana," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Berikut


Karantina Wilayah Hanya Opsi Terakhir

FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Seorang pria dengan gejala COVID-19 melakukan perjalanan dengan ambulans menuju Rumah Sakit Pemerintah Gandhi di Hyderabad, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)

Modi juga mendesak warga untuk tetap di dalam rumah dan tidak panik di tengah keadaan darurat kesehatan terburuk di India. Ia juga meminta agar warga tidak menyebarkan kepanikan tentang virus.

Di sisi lain, Modi mengingatkan pemerintah negara bagian untuk menggunakan karantina wilayah sebagai upaya terakhir untuk menahan penyebaran gelombang kedua infeksi COVID-19, bahkan ketika kasus dan kematian melonjak ke rekor tertinggi.

“Kita harus menyelamatkan negara dari karantina wilayah. Saya mengimbau negara bagian, mereka harus menggunakan karantina wilayah sebagai opsi terakhir, dan lebih memperhatikan zona penahanan mikro,” ungkap Modi.

Data WHO menunjukkan pada Selasa (20/4/2021) ada 259.170 kasus terkonfirmasi di India dengan total kasus mencapai lebih dari 15,3 juta. Angka ini membuat India berada di peringkat dua dunia negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di bawah Amerika Serikat. 

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis 4 Tips Aman Hindari Covid-19 Saat Harus Mengantre

Infografis 4 Tips Aman Hindari Covid-19 Saat Harus Mengantre. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Aman Hindari Covid-19 Saat Harus Mengantre. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya